Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minut

Lulusan Sekolah Cina Kini Nganggur, PPKM 'Pukul' Desa Pariwisata di Minut

Cek pantai. Mengusir pengunjung yang nekat menerobos pantai Paal di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Pantai Paal di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Cek pantai. Mengusir pengunjung yang nekat menerobos pantai Paal di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

Itulah rutinitas sehari - hari Jesika Bawekes, Sekretaris Desa Marinsow.

Jesika melakukannya karena panggilan tugas.

Baca juga: Dugaan Korupsi di Dinas PMPTSP Bitung, Kontraktor Kembalikan Fee Rp 10 Juta

Baca juga: Hari Ini Bolmut Ketambahan 1.000 Dosis Vaksin Sinovac Tahap II

Baca juga: Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid Lakukan Kunker Perdana ke Kecamatan Helumo

Sebagai aparat negara ia musti mendukung program PPKM yang digagas pemkab Minut dan Polres Minut untuk menekan laju penularan Covid-19. 

"Inilah tugas saya sehari hari," katanya kepada Tribun Kamis (4/3/2021) siang. 

Ia mengaku kadang tak tega. Banyak tamu datang dari jauh.

"Kalau langsung saya usir kan kasiang. Tapi kalau tak diusir saya yang disalahkan," ujarnya. 

Baca juga: 5 Populer Kemarin, Bos Tewas Sopir Jadi Tersangka, Menantu Teroris Santoso, hingga Gantikan AHY

Baca juga: 3 Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Saat Akan Memindahkan Kulkas, Kosongkan Kulkasmu

Sebut dia, aparat desa sering ditegur aparat karena dianggap lalai. Jesika tegas. 

Tapi di lubuk hatinya ia sedih. Bukan hanya karena mengusir pengunjung.

Karena karena kasihan pada warga desa. 

Menurutnya, penutupan pantai akibat PPKM membuat kesejahteraan warga turun drastis. 

Baca juga: Gubernur Olly Dondokambey Teken Kerja Sama dengan PGI, Tingkatkan Ekonomi Warga Gereja

Baca juga: 4 Penyebab Busuk Akar Aglonema, Simak Cara Mencegahnya

"Dulu kami biasa mandi uang. Sebuah kios pernah dapat untung hingga Rp 14 juta dalam sehari. Kini tak ada lagi yang bisa dijual," katanya. 

Ungkapnya, banyak warga yang terpaksa banting setir jadi petani dan tukang untuk menyambung hidup. "Ada pula yang kerja proyek," kata dia. 

Dia berharap pantai segera dibuka agar warga bisa kembali mengadu nasib dan dapur kembali mengepul. 

Baca juga: Gadis Cantik Chlarisa Anggraini Maningkas Ajak Masyarakat Lestarikan Destinasi Wisata           

Baca juga: Cristiano Ronaldo Jadi Benalu di Juventus, Hanya 1 Gol Tendangan Bebas

Ivan Luis Isak, warga setempat yang sempat bersekolah di Cina setelah dapat beasiswa kini nganggur. Keterampilannya mubazir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved