Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Senin 1 Maret 2021, Nehemia 7:63-64 : Pemurnian Sesuai Firman
Selain dipercaya raja, karena ketaatannya kepada Tuhan, dia diberkati dan diberi tanggungjawab ganda.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Oleh kemurahan Allah, Nehemia dapat melaksanakan semua tugasnya dengan baik.
Karena integritas dan kepribadiannya yang baik, dia dipercaya raja Artahsasta, dijamin, dilindungi dan difasilitasi tugasnya membangun Tembok Yerusalem dan pintu gerbang. Sehingga, tak ada yang dapat mengganggunya.
Selain dipercaya raja, karena ketaatannya kepada Tuhan, dia diberkati dan diberi tanggungjawab ganda.
Setelah membangun tembok Yerusalem dan pintu gerbang secara ajaib karena hanya dalam waktu 52 hari, dia juga menata dan memurnikan kehidupan spiritual dan struktural umat dan bangsa Israel.
Apalagi dia juga adalah bupati di Yehuda.
Yah, Nehemia harus memulihkan, mendata dan menata serta memurnikan kehidupan umat, baik secara struktural formal kelembagaan, maupun secara spiritual keimamanan.
Ketika pembangunan fisik tuntas, dia menata kehidupan sosial dan spiritial umat.
Semua orang yang pulang dari pembuangan, didatanya dengan teliti.
Kemudian dipilahnya sesuai keturunan, suku, bani atau puaknya. Tak terkecuali kelompok imam.
Ketika melakukan pendataan secara seksama, didapatinya ada yang masuk dalam kelompok imam, tapi ternyata tidak tercatat dalam silsilah keimamanan, sehingga mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan itu.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam. (ay 63, 64)
Nehemia melakukan semuanya agar ada keteraturan dan ketertibaan dalam tata kelolah kehidupan berbangsa, tapi juga menjaga kesakralan dan kemurnian pelayanan menurut hukum Tuhan.
Jadi, dia menata secara struktural organisasi dan kelembagaan serta memurnikan aspek apiritual keagamaan umat, sehingga berlangsung sesuai peraturan dan hukum Tuhan dan hukum raja.
Pemurnian jabatan keimamanan dimaksudkan agar peribadahan umat Allah berlangsung tertib, sakral, khusyuk dan tahir serta berkenan kepada Allah.
Semua imam haruslah berasal dari keturunan Harun. Selain itu, tidak tahir karena melanggar hukum Tuhan.