Bacaan Alkitab
Renungan Harian Sabtu 27 Februari 2021, Bacaan Alkitab 2 Tawarikh 6:21 : Berdoa Syafaat
Doa sangat penting bagi kehidupan rohani dan jasmani orang percaya. Doa menjadi napas kehidupan orang Kristen.
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Doa adalah percakapan dengan Tuhan. Saat kita berbicara kepada Tuhan, Dia menjawab, dan saat Tuhan berbicara kepada kita, kita menjawab. Itulah doa.
Doa bukan percakapan satu arah. Karena itu, "Tetaplah berdoa" (I Tes 5:17).
Doa sangat penting bagi kehidupan rohani dan jasmani orang percaya. Doa menjadi napas kehidupan orang Kristen.
Ketika kita berhenti berdoa, maka kehidupan rohani kita juga berhenti atau mati. Jadi doa adalah kehidupan bagi kita.
Raja Salomo saat peresmian dan pentahbisan Bait Suci, memanjatkan doanya kepada Tuhan.
Baca juga: KECELAKAAN MAUT, Innova Tabrak Truk di Tol Jatinegara, Nabila Tewas Ditempat, Penumpang Luka Berat

Tapi doa yang dia sampaikan adalah doa syafaat. Doa syafaat adalah doa yang "menolong" orang lain.
Sebab doa syafaat adalah doa bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi lebih banyak untuk mendoakan orang lain, dalam segala keberadaannya, termasuk untuk bangsa dan negara.
Doa syafaat Salomo dalam peresmian Bait Allah adalah untuk semua umat Israel, termasuk secara khusus untuk Bait Allah.
Doa syafaat Salomo ini sekaligus doa bersama umat untuk keberlangsungan kehidupan mereka semuanya agar lebih taat kepada Allah dan mendapat belas kasihan dari Tuhan dan pengampunan dari pada-Nya.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya dari tempat kediaman-Mu, dari sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni." (ay 21)
Yang menarik dan luar biasa adalah, yang memimpin doa syafaat ini adalah raja sendiri. Pemimpin tertinggi, terhormat dan termahsur di zaman itu.
Tapi, sebagai pemimpin, Salomo rela merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.
Dia berlutut dan sujud sambil mengangkat tangannya ke hadirat Allah dan menyampaikan permohonan doanya dalam ketulusan dan kerendahan hati.
Salomo rela menjadi perantara umat dengan Tuhan untuk menyampaikan doanya. Dia mewakili umat Israel dan berdoa dalam kekushyukkan, agar bangsa itu mendapatkan pengampunan, pemeliharaan dan kasih karunia Allah serta Bait Allah menjadi kediaman Allah selamanya.