Kudeta Demokrat
SBY Turun Gunung Selamatkan AHY, Incar Kader dan Eks Kader Gentayangan: Cari Mangsa Kanan-Kiri
SBY menegaskan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk mengusir kader-kader yang berusaha melakukan kudeta.
Kala itu, ia merasa sebagai warga negara yang tidak mendapatkan keadilan dalam menyuarakan haknya.
"Sebagai warga negara, bukan sebagai mantan presiden, saya juga kerap menghadapi isu keadilan ini.
Dulu, di tahun 2017, ketika tengah digelar Pilkada Jakarta, dan AHY menjadi salah satu calon gubernur, rumah saya di Kuningan digeruduk oleh ratusan massa," cerita dia.
"Sebenarnya banyak yang tahu, siapa penggerak dari aksi penggerudukan itu.
Namun, hingga kini, keadilan tidak pernah datang," sambungnya.
Tak berhenti sampai di situ, SBY mengungkapkan pernah mengalami fitnah kejam,
satu hari menjelang pemungutan suara Pilkada Jakarta 2017.
Ia mengatakan, fitnah itu dilakukan oleh seseorang yang dekat dengan penguasa.
Namun, ia tak menyebut fitnah seperti apa dan siapa orang yang dimaksud memfitnah dirinya.
Menurut SBY, ia sudah mengadukan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Namun,
hingga kini siapa yang memfitnah dirinya tidak pernah dibuka oleh pihak kepolisian.
Diketahui, Demokrat tengah mengalami isu adanya gerakan yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat AHY pada 1 Februari 2021.
Ia menyebutkan, ada sejumlah orang yang terdiri dari kader dan mantan kader Demokrat yang berupaya mengambil alih partai.
Gerakan itu disebut bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.
(Kompas.com)