Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Demokrat

SBY Turun Gunung Selamatkan AHY, Incar Kader dan Eks Kader Gentayangan: Cari Mangsa Kanan-Kiri

SBY menegaskan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk mengusir kader-kader yang berusaha melakukan kudeta.

Editor: Frandi Piring
Instagram
Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. SBY turun tangan usir oknum-oknum yang berusaha melakuak kudeta AHY di partai Demokrat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) kini menjadi sorotan publik setelah menyoroti polemik kudeta dalam partainya.

Diketahui, isu kudeta gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat mencuat ke publik.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan ucapan selamat hari ayah untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan ucapan selamat hari ayah untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ((INSTAGRAM @agusyudhoyono))

Sederet nama kader partai Demokrat hingga pejabat negara ikut dalam aksi penggulingan kekuasaan yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).

Mantan Presiden Ke-6 RI itu pun ' turun gunung ' datang membantu AHY sebagai Ketua Umum Demokrat saat ini.

SBY menegaskan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk mengusir kader-kader yang masih mendukung atau berpartisipasi dalam upaya mengambil alih kepemimpinan partai.

"Kalau segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan, mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai 'EO', hadapi dengan sikap yang tegas. Usir orang-orang itu," kata SBY dalam dalam video news release yang diterima Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

SBY juga meminta agar kader dan mantan kader Demokrat itu segera berhenti merusak partai.

Kendati demikian, ia tetap mengingatkan agar para kader tidak melakukan tindakan

dengan unsur kekerasan atau main hakim sendiri dalam menghadapi gerakan tersebut.

"Banyak cara untuk mempertahankan kedaulatan partai, tanpa melawan hukum yang berlaku.

Dalam melawan kemungkaran, janganlah digunakan cara-cara yang sama mungkarnya," jelasnya.

Meskipun demikian, diakui SBY, sering kali tak mudah untuk mendapatkan keadilan.

Namun, ia mengingatkan agar Demokrat tetap menjadi pihak yang menghormati konstitusi.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (antara)

Lebih lanjut, Presiden keenam RI itu bercerita pengalamannya pada 2017,

saat putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta.

Kala itu, ia merasa sebagai warga negara yang tidak mendapatkan keadilan dalam menyuarakan haknya.

"Sebagai warga negara, bukan sebagai mantan presiden, saya juga kerap menghadapi isu keadilan ini.

Dulu, di tahun 2017, ketika tengah digelar Pilkada Jakarta, dan AHY menjadi salah satu calon gubernur, rumah saya di Kuningan digeruduk oleh ratusan massa," cerita dia.

"Sebenarnya banyak yang tahu, siapa penggerak dari aksi penggerudukan itu.

Namun, hingga kini, keadilan tidak pernah datang," sambungnya.

Tak berhenti sampai di situ, SBY mengungkapkan pernah mengalami fitnah kejam,

satu hari menjelang pemungutan suara Pilkada Jakarta 2017.

Ia mengatakan, fitnah itu dilakukan oleh seseorang yang dekat dengan penguasa.

Namun, ia tak menyebut fitnah seperti apa dan siapa orang yang dimaksud memfitnah dirinya.

Menurut SBY, ia sudah mengadukan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Namun,

hingga kini siapa yang memfitnah dirinya tidak pernah dibuka oleh pihak kepolisian.

Diketahui, Demokrat tengah mengalami isu adanya gerakan yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat AHY pada 1 Februari 2021.

Ia menyebutkan, ada sejumlah orang yang terdiri dari kader dan mantan kader Demokrat yang berupaya mengambil alih partai.

Gerakan itu disebut bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.

(Kompas.com)

Tautan:
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/24/23260431/sebut-ada-kader-yang-ingin-ambil-alih-demokrat-sby-usir-orang-orang-itu?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved