Presiden Soekarno
Mantan Ajudan Bongkar Perayaan Ulang Tahun Terakhir Soekarno, Haru Lihat Kondisi Sang Proklamator
Mantan ajudan Soekarno beberkan kisah haru diperingatan ulang tahun terakhir sang proklamator
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ir. Soekarno, merupakan sosok presiden pertama Republik Indonesia.
Selain itu ia juga dikenal sebagai pahlawan nasional yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Sayangnya sebagai presiden pertama sekaligus sang proklamator, nasib Soekarno tergolong kurang beruntung
Pasalnya pada dekade 60 an, kekuasaan Soekarno sebagai seorang presiden mulai meredup.
Misteri Tongkat Bung Karno (Ist via Tribun Jabar)
Peristiwa Gerakan 30 September atau yang biasa dikenal sebagai G30S/PKI menjadi satu penyebabnya.
Akibatnya, Soekarno pun belakangan seolah tersingkir dari kekuasaannya.
Pada tahun 1967, Soekarno juga harus tinggal di Istana Bogor.
Seorang mantan ajudan Soekarno, Sidarto Danusubroto menceritakan tentang hari-hari akhir Soekarno di ujung kekuasaannya dalam buku "80 Tahun Sidarto Danusubroto, Jalan Terjal Perubahan" tahun 2016.
Tepatnya, saat Soekarno merayakan ulang tahun terakhirnya pada 6 Juni 1967.
Menurut Sidarto, saat itu Soekarno merayakan ulang tahunnya bersama keluarga dan teman-temannya.
Presiden Soekarno menangis. (TribunnewsWiki.com)
Ulang tahun yang ke-66 tersebut dilaksanakan secara sederhana di sebuah ruangan yang ada di Istana Bogor.
"Ada tumpeng dan hiburan oleh penyanyi keroncong dari Jakarta yang bisa main di Istana," kata Sidarto dalam buku itu.
Meski demikian, Sidarto juga berpendapat suasana saat itu terlihat mengharukan.
Penyebabnya karena kondisi kesehatan Soekarno yang memburuk, ditambah dia terpaksa harus dilengserkan dari kursi presiden.
"Suasananya cukup ramai dan mengharukan karena kondisi Bung Karno," ujar Sidarto.
Sejumlah tamu pun hadir.
Di antaranya Prof Dr Siwabessy, Mardanus, Ir T Soekarno, Mas Agung, dan sejumlah toko lainnya.
"Penyanyi yang saya ingat adalah Arianti, Sulastri, Mien Lesmana, dan beberapa saya tidak ingat lagi," imbuh Sidarto.
Menurutnya ada beberapa lagu kesayangan Soekarno yang juga ikut dinyanyikan pada saat itu.
Di antaranya "Bengawan Solo," "Jembatan Merah," "Hampir Malam di Yogya," "Keroncong Moritsko," "Bunga Mawar," dan "Sapu Tangan."
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Eks Ajudan Soal Perayaan Ultah Terakhir Soekarno, Haru karena Kondisi Sang Presiden