Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Presiden Jokowi

Presiden Jokowi Dinilai Langgar Prokes Saat Kunjungan ke NTT, Ini Komentar Mereka

Walhasil, kerumunan pun tak terhindarkan. Warga berdesak-desakan ingin melihat dari dekat Presiden.

Editor: muhammad irham
Isitmewa
Kerumunan Warga Sambut Jokowi di NTT 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021), menimbulkan kehebohan. Pasalnya, saat berada di Maumere, ratusan warga menyambut kedatangan Presiden sehingga menimbulkan kerumunan.

Walhasil, kerumunan pun tak terhindarkan. Warga berdesak-desakan ingin melihat dari dekat Presiden.

Jokowi pun menyambut kerumunan warga tersebut dengan memberi warga souvenir dari dalam mobil dinasnya.

Video kerumunan ini pun ramai di media sosial. Bahkan ada yang membandingkannya dengan kasus kerumunan serupa yang melibatkan Habib Rizieq Shihab yang kini ditahan di rutan Mabes Polri.

Menanggapi kerumunan ini, sejumlah pihak pun langsung angkat bicara.

Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan, sebaiknya Presiden Jokowi berikan pernyataan bahwa dirinya mengakui menimbulkan kerumunan di NTT.

Rocky Gerung pun menyinggung soal kerumunan HRS, saat mengomentari video Jokowi tersebut.

Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi sendiri memaksa masyarakat untuk berkerumun dengan melempar-lemparkan hadiah dari dalam mobil.

“Itu artinya Presiden memancing kerumunan,” ujar Rocky Gerung yang dikutip dari kanal Youtuber Rocky Gerung Official pada Rabu 24 Februari 2021.

Rocky Gerung menganggap bahwa sebenarnya Jokowi membuat kerumunan itu terjadi dengan melempar barang atau hadiah dari mobil.

“Dengan melempar-lemparkan benda dalam mobil yang disebut hadiah artinya meminta masyarakat untuk berkumpul,” ucap Rocky Gerung.

Sindiran Demokrat

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K. Harman menyindir Presiden Joko Widodo terkait kerumunan warga dalam kunjungan kerja (kunker) di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (24/2).

Ia menilai kerumunan itu terjadi karena Jokowi ingin menguji kekebalan vaksin Covid-19 yang telah diterima beberapa waktu lalu.

"Presiden mau menguji bahwa setelah divaksin dia menjadi kebal atau imun meningkat," kata Benny lewat keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (25/2).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved