Berita Bitung
Peserta Pelatihan Lontarkan Pertanyaan Ini ke Wali kota Bitung Terpilih
Sejumlah pertanyaan dilontarkan peserta Pelatihan berbasis kompetensi Sumber Dana APBN Tahun 2021
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Sejumlah pertanyaan dilontarkan peserta Pelatihan berbasis kompetensi Sumber Dana APBN Tahun 2021,
di aula Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BPTK) Kelas A Provinsi Sulut di Kota Bitung, Rabu (24/2/2021).
Pertanyaan itu ditujukan ke, Ir Maurits Mantiri MM Wakil Wali kota Bitung yang menjadi narasumber dengan materinya 'Menerapkan Konsep Diri untuk meraih Kesuksesan'.
Maurits yang juga Wali kota Bitung terpilih didampingi moderator Rehal Rotinsulu Kepala BPTK,
Baca juga: Kasus TGR Minut Kans ke Aparat Hukum, William Luntungan: Pelaku Dihukum Mati Saja
Baca juga: Jemmy Ringkuangan: Pemkot Siap Laksanakan dan Sukseskan Pelantikan Wali Kota Tomohon
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 21.00 WIB, Seorang Pelajar Tewas di Tempat, Korban Tabrak Bagian Belakang Beat
menyampaikan materinya yang ditayangkan di proyektor ke hadapan peserta pelatihan jurusan otomotif, listrik otomasi, PAP Adminsitrasi perkantoran, teknologi informasi komputer (TIK) dan Las Smaw.
Markus, peserta pertama yang mengancungkan tangan ke atas untuk bertanya.
Dia bertanya terkait dengan pemberian cuti kepada karyawan di perusahaan yang sudah bekerja bertahun - tahun hingga puluhan tahun.
Baca juga: BPBD Bitung Berikan Bantuan Keluarga Korban Longsor, Minta Warga tak Dekati Lokasi
Baca juga: Jelang Pelantikan, Iskandar Kamaru dan Deddy Abdul Hamid Pilih Habiskan Waktu Bareng Keluarga
"Ada beberapa perusahan yang tidak di terapkan pemberian cuti untuk karyawan. Tolong di tinjau kembali," kata Markus.
Dia juga mempertanyakan terkait dengan sistema tenaga bantuan di perusahaan,
dimana pekerja di pekerjakan ketika ada bahan baku atau bahan produksi.
Sementara kalau tidak ada, tidak di pekerjakan.
Menurut Maurits, di Indonesia ada jenis-jenis cuti.
Mulai dari cuti tahunan, cuti sakit, cuti besar, cuti hamil, cuti penting dan cuti bersama.
"Akan kami dorong perusahaan yang belum memberikan hak karyawan yang satu ini," kata Maurits.
Baca juga: Kisah Heroik Dua Prajurit TNI Selamatkan Pasien Covid 19 yang Hendak Bunuh Diri
Baca juga: Aksi Heroik Yusuf Selamatkan Cucunya yang Tertimpa Material Tanggul
Maurits juga menjelaskan terkait dengan pertanyaan, tentang tantangan terbesar selama bekerja di perusahan.
Maurits merupakan mantan karyawan perusahan ikan ternama di kelurahan Paceda Kota Bitung, bilang terait dengan itu tergantung situasi dan kondisi.

Lalu tantangan terberat saat bekarja di perusahan hampir tidak ada. Karena sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan.
"Biasa kalau kerja di perusahaan, apalagi shift malam diselimuti mengantuk. Hah, harus ada teman yang mengingatkan ketika kita mengambil sedikit waktu untuk tidur di jam rawan," tambahnya.
Lalu ada yang bertanya tentang pindah kerja dari perusahan swasta ke dunia pemerintahan.
Kata Maurits itu kembali ke pribadi masing-masing, selama itu bermanfaat untuk diri kita, orang lain dan keluarga.
Maurits menerangkan, jati dirinya sebelum bisa berhasil seperti saat ini.
Maurits merupakan anak sopir dan guru, di era pragmatis seperti saat ini bagaimana bisa menjadi sukses.
Dalam riwat pendidikannya, bersekolah di SD Katolik Manembo-Nembo, SMPN Girian, SMAN Girian, hingga berkuliah di Fakultas Perikanan Unsrat Manado.
Baca juga: Update Covid-19, Sudah 105 Orang Sembuh, Mokoginta: Bolmut Optimis Kembali Menuju Zona Kuning
Baca juga: Kisah Pasangan Suami Istri Punya Anak Banyak Namun Tak Punya Rumah Tetap
"Setelah lulus, kerja di pabrik, ikut kegiatan buruh, lingkungan, kepramukaan dan lainnya untuk membentuk dan sebagai modal kuat dalam diri yang bernilai.
Agar nilai tersebut bisa membuat kita berhasil," kata dia.
Dia jelaskan, langkah bangun konsep diri untuk gapai sukses, ada lima poin.
Mulai dari kepercayaan diri (hormat diri plus harga diri).
Melatih dan mendidik anak-anak bangsa untuk menjadi orang hebat dengan kemampuan diri terukur.
Kedua velue atau nilai, miliki dan bekali diri dengan ajaran dari orang tua.
Konsep diri yang diajarkan Indonesia lebih bagus dari lainnya.
Ketiga target sasaran yang akan dicapai.
"Fokus bidik dan tembak. Dan keempat penguasaan, seperti yang dilakukan oleh para peserta pelatihan saat ini, memilih satu bidang untuk ditekeni lewat pelatihan dan mendapat sertifikat sebagai modal untuk bekerja dan terakhir kelima perlawanan internal," tandasnya.(crz)
Baca juga: Terungkap Ternyata Sosok Ini Pembawa Virus Corona ke Keluarga Anang
Baca juga: Material Tanggul Ambruk Timpa Rumah, Balita 3 Tahun Tewas di Dalam Kamar
YOUTUBE TRIBUN MANADO: