Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Material Tanggul Ambruk Timpa Rumah, Balita 3 Tahun Tewas di Dalam Kamar

Mirhan Surupatih tak dapat menyembunyikan kesedihannya, atas meninggalnya Gabriel Agustinus Balompapung

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Mirhan Surapatih, tante almarhum Gabriel Agustinus Balompapung (3) korban meninggal dalam musibah tanggul yang ambruk, dan menimpa dua rumah di lingkungan VI Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Tribun manado / Christian Wayongkere) 

Almarhum bocah Gabriel, yang sudah tumbuh besar dan di rawat olehnya bersama ayahnya merupakan anak yang sedang lincah-lincahnya.

Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok Kamis 25 Februari 2021, BMKG: Ini Wilayah Potensi Hujan Pagi hingga Malam

Baca juga: Kisah Haru Bocah SD di NTT yang Merawat Kedua Orangtuanya yang Lumpuh Selama 2 Tahun

Perkataannya saat berbicara buat gemas orang yang mendengar.

"Dia seperti bunga buat kami keluarga dan kami kehilangan sekali kehilanggannya, apalagi cara meninggalnya kami belum bisa mampu menerima.

Kami saja orang dewasa ketika terimpah satu buah batu tela  teriak kesakitan,

bagaimana denan anak usia tiga tahun yang tertimpah reruntuhan tanggul," ceritanya sambil menangis sambil menunjuk dua rumah milik keluarganya yang dalam kondisi porak poranda.

Korban Gabriel, oleh keluarga sudah dimakamkan pada Selasa (23/2).

Baca juga: Kabar Terbaru Jennifer Jill Positif Gunakan Narkoba Jenis Sabu, Begini Kondisinya

Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok Kamis 25 Februari 2021, BMKG: Ini Wilayah Potensi Hujan Pagi hingga Malam

Pihaknya berharap ada uluran tangan dan bantuan dari siapa saja, apakah pemerintah dan lainnya untuk membantu membersihkan sisa-sisa atau puing-puing tanggul yang masih berada di dalam rumah.

Agar keluarganya bisa mengambil pakaian, untuk dipakai selama menggungsi di rumah Mirhan.

Dia tidak rela melihat kondisi sang ayah Yusuf, dalam keadaan luka-luka karena tertimpah material tanggul keluar masuk rumah untuk pergi mengambil pakaian cucu-cucunya.

Baca juga: Wilayah yang Berpotensi Munculnya Awan Cumulonimbus, Berbahaya bagi Penerbangan

Baca juga: Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, FBS Unima Utus 75 Mahasiswa, Gidion Maru: Wajib Tapi Bebas

Mirhan masih teringat bagaimana musibah itu dialami sang ayah dan keponakannya.

Dia bersama keluarga yang lainnya sempat berupaya menyelamatkan hingga melarikan korban luka ke rumah sakit Manembo-Nembo.

Pasca kejadian pihaknya baru mendapat bahan sembako dan tempat tidur berupa kasur dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Bitung, namun hingga hari ini belum ada siapapun yang datang membantu.

"Pemerintah sudah bantu kami pada malam setelah kejadian dan melakukan pendataan," sambung Yusuf.

Baca juga: Termasuk Likupang Sulawesi Utara, Berikut 5 Destinasi Wisata Super Prioritas Kemenparekraf

Baca juga: Andrei Angouw-Richard Sualang Ditetapkan oleh DPRD Manado, Ini Harapan Vicky Lumentut

Saat disambangi, korban Yusuf nampak tidak menggunakan pakaian karena pakaian miliknya yang masih tertimbun reruntuhan tanggul sudah basah karena sempat di landa hujan.

Lanjut Yusuf yang keseharian sebagai nelayan perahu soma dampar, pihaknya sudah didatangi Basarnas melihat kondisi rumah pasca kejadian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved