Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita VIral

Tak Kalah Heboh dari Tuban, Warga Kuningan Juga Dapat Rezeki Nomplok, Warga Langsung Borong Motor

Cerita warga kaya mendadak juga terjadi di Kuningan. Lahan dan bangunan rumah mereka kena gusuran alias dampak pembangunan mega proyek Waduk Kuningan

Editor: Erlina Langi
tribun jabar
Suasana warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan, saat sawer warga yang membeli motor baru. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belakangan ini nampaknya banyak masyarakat Indonesia yang menjadi kaya mendadak akibat ganti rugi lahan baik yang dilakukan BUMN maupun pemerintah.

Sebab belum selesai kehebohan di Tuban, kini cerita warga kaya mendadak juga terjadi di Kuningan, Jawa Barat.

Tepatnya di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.

Namun jika di Tuban warga mendapatkan ganti rugi lahan untuk kilang minyak, lain halnya dengan warga Kuningan.

Lahan dan bangunan rumah mereka kena gusuran alias dampak pembangunan mega proyek Waduk Kuningan.

Ada enam desa terdampak akibat pembangunan tersebut dan satu desa harus hijrah dan mencari lokasi baru berikut perangkat dan kantor desa.

Saat ditemui, Kades Kawungsari, Kusto mengatakan, kejadian di Tuban itu sama persis dengan yang terjadi di daerahnya.

"Di sana (Tuban), warganya mendapat ganti untung dari PT Pertamina dan di sini kami juga sama dapat ganti untung dari pembangunan Waduk Kuningan," ucapnya saat mengawali perbincangan dengan Tribuncirebon.com, Jumat (19/2/2021).

Dampak pembangunan Waduk Kuningan, kata dia, ganti untung menyisakan sekitar 3 persen lagi.

"Ketiga persen itu dari bidang tanah milik warga yang belum dapat ganti untung dan alasan itu dari administrasi serta menunggu keuangannya dari pemerintah juga," ujarnya.

Sejak mendapat keuntungan bak ketiban durian, kata Kusto, warga banyak menggunakan uang itu untuk hal-hal konsumtif.

Ini bisa dibuktikan dengan pembelian unit mobil dan motor.

"Dalam setiap hari, ada 30 unit motor dengan berbeda merek itu dibeli warga kami. Mayoritas motor gede matic seperti NMax atau PCX yang menjadi idola warga kami," ujarnya.

Foto : Proyek Waduk <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kuningan' title='Kuningan'>Kuningan</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jawa-barat' title='Jawa Barat'>Jawa Barat</a>
Foto : Proyek Waduk Kuningan, Jawa Barat (tribun jabar)

Melihat perilaku warga, kata dia, tentu menjadi suka dan duka.

Terlebih dengan program pemerintah yang memaksa warga dan pemerintah desa harus hengkang dari sini.

"Iya Kang, sukanya melihat warga senang bisa punya keinginan. Seperti ada yang beli motor, beli tanah, dan beli perhiasan dan lainnya.

Namun, dukanya juga bisa dibayangkan ketika kami harus pindah domisili dan ini dirasakan warga kami semua tanpa kecuali," ujarnya.

Total kendaraan baru, baik roda dua maupun roda empat, ia mengaku sudah ada sebanyak 300 unit kendaraan baru, motor khususnya.

Hal itu terbukti dengan satu keluarga atau satu rumah membeli lebih dari satu motor.

"Iya dalam satu rumah warga kami, motor baru itu ada yang dua, tiga atau lebih dari itu. Kejadian ini sudah berjalan dan pemberian ganti untung beberapa waktu lalu," kata Kusto.

Ia menambahkan jumlah Kepala Keluarga di desanya itu ada sekitar 300 KK.

"Iya jumlah KK di sini hanya tiga ratusan dan jumlah jiwa di sini ada sekitar 1.300an jiwa," ucapnya.

Pengakuan seorang warga

Foto : Warga <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/desa-kawungsari' title='Desa Kawungsari'>Desa Kawungsari</a>, Cibeureum, Cahyono (baju putih) yang membeli motor baru. Warga desa ini mendadak jadi miliarder karena terdampak pembangunan Waduk <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kuningan' title='Kuningan'>Kuningan</a>.
Foto : Warga Desa Kawungsari, Cibeureum, Cahyono (baju putih) yang membeli motor baru. Warga desa ini mendadak jadi miliarder karena terdampak pembangunan Waduk Kuningan. (tribun jabar)

Warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan Jumat (19/2/2021) sekitar pukul 17. 00 WIB terlihat sumringah.

Mereka melihat motor baru yang dibeli seorang warga.

Tidak sedikit anak-anak dan emak-emak serta pemuda di sana, menanti sang pemilik untuk nyawer alias berbagi kebahagiaan atas pembelian motor baru tersebut.

Emak Yohana (43) saat ditanya mengaku bahwa saweran ini biasa dilakukan warga saat memiliki barang baru, terutama kendaraan.

"Iya, setiap beli motor atau mobil, warga di sini pasti sawer dan itu sudah menjadi budaya mungkin ya," ujar Yohana.

Motor yang baru turun dari mobil pikap, langsung dikerubuti warga untuk melihat unit motor tersebut.

"Ya, warga kumpul dan melihat motor baru itu wajar. Namun berkumpulnya itu sambil menunggu sawer," katanya.

Setelah diturunkan, motor tidak lantas dimasukkan ke langsung ke rumah.

Melainkan motor matic besar dengan fitur bagus ini diparkir di halaman rumah.

"Tadi motor disimpan di halaman rumah dan di situ terjadi adat saweran gitu," katanya.

Selain ada uang pecahan bercampur beras dan bunga, ada juga permen dengan aneka rasa terlihat disawekan kepada warga.

"Meski tidak banyak mendapat uang saweran tadi. Ya, yang penting senang aja Kang, itung-itung hiburannya sih," ujarnya.

Pemilik motor baru tersebut, Cahyono mengatakan kejadian yang dialami warga di wilayahnya sama dengan di Tuban, Jawa Timur.

"Iya ada desa miliarder sama dengan di Tuban itu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Serupa di Tuban, Heboh Warga Kuningan Pula Dapat 'Durian Runtuh', Ramai-ramai Borong Motor dan Mobil

https://sumsel.tribunnews.com/2021/02/20/serupa-di-tuban-heboh-warga-kuningan-pula-dapat-durian-runtuh-ramai-ramai-borong-motor-dan-mobil?page=all

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved