Internasional
Taiwan Gagal Membeli Vaksin dari BioNTech, Diduga Karena Dihalangi China
"Interferensi kekuatan eksternal mengganggu pengaturan. Ada beberapa orang yang tidak ingin Taiwan terlalu bahagia," kata Chen.
Taiwan belum mulai menawarkan vaksin kepada publik, tetapi Chen mengatakan upaya untuk memperolehnya dari luar negeri terus berlanjut.
Dia menargetkan, vaksinasi pertama kemungkinan akan dimulai pada pertengahan tahun.
Pemerintah berencana untuk membeli 20 juta dosis vaksin corona, di mana sekitar lima juta di antaranya kemungkinan besar akan disediakan oleh program Covax, yang dipimpin oleh Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sejak Presiden Tsai Ing-wen menjabat, Beijing sebelumnya juga telah memblokir partisipasi Taiwan sebagai pengamat di Majelis Kesehatan Dunia (WHO) selama beberapa tahun terakhir.
Berbicara selama jeda iklan di siaran radio, Chen mengatakan tentang kegagalan untuk mendapatkan vaksin Jerman.
Baca juga: Komentar KPK, Parpol dan Mantan Pimpinan KPK Soal Wacana Hukuman Mati Edhy Prabowo dan Juliari
Baca juga: Ikatan Cinta Kamis 18 Februari 2021: Benarkah Reyna Anak dari Nino?
"Ini seperti (upaya kami untuk) berpartisipasi dalam WHO," menurut video wawancara di YouTube.
"Ini seharusnya tidak mengejutkan siapa pun, tetapi kami siap," kata juru bicara Kolas melalui pesan teks, Rabu.
"Kebijakan kami tidak berubah - kami sedang mengembangkan vaksin berkualitas tinggi kami sendiri dan pada saat yang sama, mengamankan akses jangka pendek dengan membeli dari perusahaan lain," tambahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Taipei curiga, China blokir Taiwan untuk membeli vaksin Covid-19.