Terkini Nasional
Marzuki Alie Setia dengan Demokrat, Putra SBY Singgung Pengkhianat: Sulit Kembalikan Kepercayaan
Marzuki lantas mengungkapkan ia tak terima dituduh hendak mengudeta AHY karena ia memiliki rasa kecintaan yang besar terhadap Partai Demokrat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah pertanyaan mengejutkan disampaikan Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie.
Dia mengungkapkan eks ketua umum sekaligus pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) pernah menyatakan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali saat Pilpres 2004.
Hal itu diungkapkan Marzuki dalam perbincangannya bersama eks politisi Partai Nasdem Akbar Faisal di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored.
Kompas.com telah diizinkan oleh Akbar untuk mengutip perbincangannya dengan Marzuki yang tayang di kanal YouTube miliknya itu.
Mulanya Akbar menanyakan alasan kemarahan Marzuki saat dituding terlibat dalam upaya melengserkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum Partai Demokrat.

Marzuki lantas mengungkapkan ia tak terima dituduh hendak mengudeta AHY karena ia memiliki rasa kecintaan yang besar terhadap Partai Demokrat.
“Saya sayang lho dengan Demokrat ini. Saya masih anggota, saya enggak pernah berhenti. Saya tuh diajak orang pindah ke partai A saya bilang biarlah saya di sini (Demokrat). Ada beberapa partai yang nawarkan,” kata Marzuki sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, Kamis (11/2/2021).
Ia lalu menceritakan pernah menjadi orang yang sangat dipercaya SBY di masa awal berdirinya Partai Demokrat sekaligus pencalonan SBY sebagai presiden di Pilpres 2004.
Salah satu momen yang dikenang Marzuki ialah ketika SBY memanggilnya untuk berbicara empat mata usai hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2004 diumumkan.
Saat itu Demokrat berhasil meraup 7 persen suara.
Dalam pertemuan itu, untuk pertama kalinya SBY menceritakan rencananya kepada orang lain untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan akan berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) sebagai wakilnya.
SBY dan Kalla sama-sama menjabat sebagai menteri di kabinet yang dipimpin Megawati. Saat itu SBY menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dan JK menjabat Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra).
Namun saat itu SBY mengundurkan diri dari jabatan menteri menjelang dimulainya Pemilu 2004.
“Rupanya dalam pembicaraan itu beliau menyampaikan ‘Ok kita udah lolos’. Karena saya kan sebelumnya ikut dalam kampanye kan. Sebagai narasumber saya sering bicara di forum tim kampanye. Jadi Pak SBY tahu persis kerjaan saya. Waktu itu Pak SBY menyampaikan ke saya akan berpasangan dengan Pak JK,” ujar Marzuki.
Marzuki lalu mengungkapkan pernyataan SBY yang mengatakan Megawati kecolongan dua kali saat Pilpres 2004. Kala itu Megawati mencalonkan sebagai presiden bersama Hasyim Muzadi sebagai wakilnya, namun kalah dari SBY-JK.
“Pak SBY nyampaikan, ‘Pak Marzuki, saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil Pak JK. Itu kalimatnya,” kata Marzuki.
Saat ditanya kembali oleh Akbar makna dari pernyataan kecolongan dua kali, Marzuki enggan membahas lebih lanjut.
Akbar lalu menanyakan kembali apakah pernyataan SBY itu berarti menunjukkan bahwa Presiden keenam RI itu memang sudah merencanakan sejak awal untuk mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2004.
Marzuki kembali enggan menjawab. Ia khawatir keliru menafsirkan pernyataan SBY tersebut.
“Saya enggak ngerti, enggak mau bahas terlalu jauh. Saya menangkap ucapan yang ada saja. Saya enggak mau nanti salah menafsirkan,” tutur Marzuki.
“Orang kecolongan dua kali bisa aja berarti sekarang saya berhenti (dari posisi menteri), nanti Pak JK berhenti (dari posisi menteri). Bisa dianggap dua kali. Silakan, persepsi orang beragam,” lanjut Marzuki.
AHY Sentil Kudeta Kuno yang Dilakukan Para Pengkhianat: Jangan Nodai Partai yang Kita Cintai
Agus Harimurti Yudhoyono secara terang-terangan tak gentar karena kudeta menggunakan cara kuno.
Lebih dari itu sang ayah, SBY, berada di belakang dirinya.
AHY meyakini Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat masih terus berjalan.
Keyakinan itu didapat dari hasil pemantauannya sendiri serta laporan sejumlah kader partai.
Menurut AHY, pola yang dilakukan dalam melakukan kudeta kepemimpinan partai sangat kuno.
Pertama, berupaya mempengaruhi para pemilik suara, pengurus DPD dan DPC.
Kemudian mempengaruhi mantan Pengurus yang kecewa, dan mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara.
Kedua, berupaya mencoba mempengaruhi kader Partai Demokrat dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara.
Padahal yang disampaikan itu hoax dan tipuan belaka.
Selanjutnya kelompok kudeta ini menggunakan alasan Kongres Luar Biasa (KLB) karena faktor internal, padahal persoalannya adalah eksternal.
Kelompok tersebut, sambung AHY, sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB.
Mereka juga menyebar berita bohong bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merestui adanya KLB.
“Itu tidak benar. Hoax dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah,” ujar AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).
AHY juga mengajak para kader untuk tetap solid.

Sebagai Ketum dirinya paham persoalan yang terjadi di tubuh organisasi wajar terjadi, bahkan semua organisasi pasti punya masalah.
Tetapi untuk gerakan kudeta ini AHY mengaku masih bisa tangani dan pasti memiliki solusi.
Ia juga menginstuksikan Pimpinan dan pengurus DPP, Ketua DPD, DPC, PAC, ranting, para pimpinan dan anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, DPRD serta pimpinan dan pengurus Organisasi Sayap untuk mencegah serta menangkal gerakan kudeta kepemimpinan partai.
“Saya mengajak semua jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup kita,” ujar AHY.
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
Baca juga: Masih Ingat Jennifer Jill? Sosialita Kaya Asal Manado yang Menikahi Ajun Perwira Terjerat Narkoba
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Kamis 18 Februari 2021, Aries Ini Hari yang Sempurna, Leo Berikan Kesan Baik
Baca juga: Juventus Tersentak Gol Cepat Porto, Si Nyonya Tua Kalah Lawan The Dragons, Berjuang Balikkan Keadaan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Marzuki Alie: SBY Bilang Megawati Kecolongan Dua Kali di Pilpres 2004