Berita Viral
FAKTA Warga Satu Desa di Jawa Habiskan Uang Beli 176 Mobil, Tanah dan Rumah, Mendadak Jadi Miliarder
Mulyadi mengaku warga satu desa lainnya menjual tanahnya untuk proyek grass root refinery (GRR) kilang minyak
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral warga satu desa di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur membeli 176 mobil baru.
Ratusan warga ini mendadak jadi miliarder lalu membeli mobil, beli tanah dan membangun rumah.
Uang tersebut dari hasil penjualan tanah. Sayang mereka tak gunakan uangnya untuk membuat usaha.
"Warga yang menggunakan uangnya untuk usaha sangat minim.
Baca juga: BFI Finance Peduli Pengembangan Kapasitas Guru, Gelar Pelatihan Virtual Guru Kreatif 4.0
Jadi, jangan heran kalau di kampung sini cari warung makan aja susah," ujar Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto saat ditemui di Desa Sumurgeneng, Selasa (16/2/2021).
Gihanto mengatakan, uang membeli mobil dan tanah itu didapatkan warga dari hasil menjual lahan garapan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia.
Ada 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng yang menjual tanah garapan. Uang pembebasan lahan yang diterima warga bervariasi, mulai dari Rp 28 juta.
Namun, sebagian besar warga mendapat uang sebesar Rp 8 hingga 10 miliar. Beberapa orang lainnya mendapat uang di atas Rp 20 miliar.

Adapun proyek yang membuat warga jadi miliarder itu merupakan pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina.
Pembangunannya menelan dana 15 miliar dollar AS hingga 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 225 triliun.
Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2024 dengan luas mencapai 1.050 hektar. Rinciannya, 821 hektar lahan darat dan sisanya lahan reklamasi laut.
Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu enam bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani satu bidang, dan di KLHK satu bidang.
Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta Rabu 17 Februari 2021: Elsa Semakin Berkelit, Andin Meleleh Lihat Kegigihan Al
Pengakuan Warga
Mulyadi mengaku warga satu desa lainnya menjual tanahnya untuk proyek grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft, yakni sebuah perusahaan asal Rusia.
Uang yang didapatkan dari hasil penjualan tanah itu, kata Mulyadi, lantas dibelikan mobil untuk kebutuhan sehari-hari.
Melansir Tribunnews.com, Selasa (16/2/2021), Mulyadi tak merinci berapa rupiah yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya tersebut.
“Tanah saya setengah hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil,” ungkap Mulyadi.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto mengungkapkan pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.

(FOTO: Ilustrasi uang tunai/ANTARA via Serambinews)
Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.
Dia menyebut ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di desa tersebut yang mendapat ganti untung mencapai Rp 38 miliar.
“Sebab, Pertamina menghargai tanah Rp 600 ribu hingga 800 ribu per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di wilayah ini,” papar dia.
Di desanya, lanjut Gihanto, terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ujar Kades.
Dapat Miliaran Rupiah dari Hasil Penjualan Tanah
Menurut pengakuan Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang.
Data terakhir kemarin ada 17 mobil baru. Fenomena ini menarik perhatian warga hingga menjadi viral di media sosial.
Ternyata warga baru mendapatkan uang bernilai miliaran hasil dari penjualan tanah grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina - Rosneft, perusahaan asal Rusia.
Uang itulah yang kemudian mereka gunakan untuk membeli mobil baru.
Bahkan ada satu warga yang membeli mobil baru tidak hanya satu tapi hingga tiga unit.
Terbaru dari rekaman video pendek yang viral, belasan mobil datang secara bersamaan di desa tersebut.
Mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu bahkan mendapat pengawalan dari kepolisian.
"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, Selasa (16/2/2021).
Dia menjelaskan, warga yang membeli mobil itu karena telah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina - Rosneft perusahaan asal Rusia.
Nilai penjualan yang tidak sedikit diyakini membuat warga ingin membeli mobil, yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Hingga kini mulai sejak warga mendapat pencairan dari penjualan tanah, sudah ada ratusan warga yang membeli mobil.
Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2 hingga 3 mobil baru.
"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," bebernya.
Kades pun mengungkap pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.
Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.
Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 38 miliar.
Sebab, Pertamina menghargai tanah Rp 600 ribu hingga 800 ribu per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di wilayah ini.
Di desanya sendiri terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. (Istimewa)
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga setempat, Mulyadi yang juga menjual tanahnya mengaku, membeli mobil untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia tak merinci berapa yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft ini.
"Tanah saya setengah hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil," kata dia.
SUMBER: