Anggota DPR RI Termuda asal Sulut Ini Belum Pakai Gajinya untuk Kepentingan Pribadi

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hillary Brigita Lasut pernah membuat heboh jagad politik Indonesia

pada pertengahan 2019 lalu. 

Ia menjadi anggota DPR RI termuda Indonesia periode 2019 - 2024.

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Bayi Kembar Dibawa Kabur Kawanan Monyet, 1 Tewas Dilempar dari Atap Rumah, Gagal Diselamatkan

Baca juga: Nama-nama Korban Tewas Saat Kebakaran Warung Tadi Malam, Satu Keluarga, Suami Istri & Anak

Baca juga: Warga Antre Lihat Jenazah Sarundajang, Abadikan Dengan Foto

TONTON JUGA :

Di usia 23 tahun, politisi dari Partai Nasdem ini telah memimpin rapat paripurna di DPR RI

yang dihadiri 500 orang dan diwarnai hujan interupsi. 

Selain kemudaannya, putri Bupati Talaud Elly Lasut ini viral karena kecantikan dan kepintarannya. 

Visi dan idealismenya yang tak luntur membuat Hillary terus berkilau. 

Kini setahun berlalu, rasa penasaran masyarakat tentang Hillary belum terjawab tuntas. 

Banyak sisi hidupnya yang terus mekar dalam arus positif ingin diketahui publik.

Apalagi yang mati - matian mendukungnya dalam pilcaleg lalu. 

Tribun melakukan wawancara ekslusif dengan Hillary Selasa (16/2/2021)

di salah satu restoran di Manado.

Tengah disibukkan dengan pendirian Gerakan Muda Lasut, Hill - panggilan akrabnya

menyambut Tribun Manado dengan akrab. 

"Makan dulu," kata dia. 

Tak lama kemudian, wawancara berlangsung. Dengan gaya khasnya yang cerdas dan anggun,

Hill melahap semua pertanyaan Tribun.

"Saya sadar sebagai seseorang yang mengabdi pada masyarakat.

Seluruh kegiatan saya terpublish dan gaji saya untuk masyarakat Sulut," katanya. 

Hill mengaku hingga kini tidak pernah mengambil gaji untuk kepentingan pribadi. 

Sesuai ikrarnya, gaji tersebut untuk warga Sulut.

"Gaji itu untuk penanganan Covid 19 dan membantu korban bencana," ujarnya. 

Pada awalnya menjabat anggota dewan, gaji Hill seluruhnya diperuntukkan untuk beasiswa HBL Foundation.

Setiap anak peserta beasiswa dapat 20 juta.

"Untuk anak anak belajar bahasa inggris.

Selama ini anak anak terhambat maju di dunia international karena tidak tahu bahasa Inggris," kata dia. 

Sebut dia, beasiswa tersebut sudah mencakup 500 anak pada batch pertama.

Sebanyak 50 siswa sudah diwisuda.

"Wisudanya dihadiri staf khusus Kominfo dan Dirjen Kominfo," kata dia. 

Dikatakan Hill, para penerima beasiswa dapat berbangga karena sertifikatnya dari HBL Foundation,

Kominfo dan The Bridge Foundation.

Ditanya aktivitasnya di DPR RI, Hill yang kini sudah pindah ke Komisi 1 DPR RI menyatakan,

ia dan koleganya tengah merancang undang undang perlindungan data pribadi.

Undang undang itu penting untuk melindungi masyarakat dari kejahatan siber dan penipuan online.

"Kami sementara genjot agar cepat tuntas," kata dia. 

Sukses di Jakarta, Hill tak lantas lupa daerah asalnya. 

Ia tak gengsi mengaku sebagai anak yang besar di daeeah kepulauan terluar. 

Segenap keringat dan asanya digunakan untuk memperjuangan kesejahteraan masyarakat kepulauan. 

Ia tengah memperjuangkan titik sinyal gratis bagi warga di kepulauan.

"Beberapa ratus titik sudah dilaksanakan kominfo termasuk fasilitas kesehatan di Talaud

sudah disetujui atas perjuangan pribadi dan partai," katanya.

Tahun ini, tutur Hill, ia kebagian 15 titik untuk sinyal wifi.

Satu titik satu desa.

"Ini untuk anak desa terpencil bisa belajar daring dan maksud pendidikan lainnya," katanya. 

Ia bertekad memilih daerah yang paling jauh, paling terbelakang untuk menaruh wifi tersebut. 

"Ada di Talaud kemudian Mitra, Sitaro dan Sangihe," ujarnya.

(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Aib Gading Marten Terbongkar, Sebelum Cerai Ternyata Pernah Sembunyi di Kolong Tempat Tidur

Baca juga: Wasiat Yuni Shara Sebelum Meninggal, Ini Sederet Bisnis untuk Anak-anaknya, Batu Bara Hingga Panci

Baca juga: Kecelakaan Maut Mobil BMW M4, 5 Orang Tewas, Tabrak Ruko hingga Hangus Terbakar, 1 Korban Pramugari

TONTON JUGA :