Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

China Tolak Berikan Data Mentah Fase Awal Covid-19 ke WHO, Ini Alasannya

WHO tak bisa berkomentar terkait penolakan China untuk memberikan data mentah fase awal pandemi Covid-19.

Editor: Isvara Savitri
HECTOR RETAMAL/AFP
Foto yang diambil pada 17 April 2020 menunjukkan bangunan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan, Provinsi Hubei, China. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SHANGHAI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah menyelidiki asal-usul pandemi virus corona (Covid-19).

WHO pun meminta data mentah kasus awal Covid-19 kepada China.

Tetapi respon China justru kurang menyenangkan karena menolak memberikan data tersebut.

Salah satu anggota tim penyelidik WHO menyebut sikap itu mempersulit upaya memahami bagaimana wabah tersebut dimulai.

Tim telah meminta data mentah pasien pada 174 kasus yang telah diidentifikasi China dari fase awal wabah di kota Wuhan, Desember 2019.

Kota Wuhan, China.
Kota Wuhan, China. (Reuters)

Namun, mereka hanya menerima ringkasan, kata Dominic Dwyer, seorang warga Australia sekaligus ahli penyakit menular yang merupakan anggota tim.

Data mentah seperti itu biasanya akan dianonimkan, tetapi berisi rincian pertanyaan apa yang diajukan kepada pasien, tanggapan mereka, serta tanggapan mereka.

Semua itu akan dianalisis oleh tim.

"Itu praktik standar penyelidikan wabah," kata dia kepada Reuters melalui video call dari Sydney.

Akses data mentah tersebut sangat penting karena hanya setengah dari 174 kasus awal yang terpapar di pasar Huanan.

Pasar Huanan adalah pusat grosir makanan laut di Wuhan yang sekarang ditutup.

"Itu sebabnya kami bersikeras meminta data mentah," kata Dwyer.

Baca juga: Selamat Hari Valentine! 4 Zodiak Ini Dikabarkan Beruntung di Valentine Kali Ini, Kamu Salah Satunya?

Baca juga: Kesaksian Istri yang Suaminya Dianiaya Oknum Polisi di Lapas: Wajahnya Tidak Seperti Orang Lagi

"Mengapa itu tidak terjadi, saya tidak bisa berkomentar. Entah itu politik atau waktu atau sulit. Apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak tersedia, saya tidak tahu. Orang hanya akan berspekulasi," sambung dia.

Sementara otoritas China memberikan banyak bahan, dia mengatakan masalah akses ke data pasien mentah akan disebutkan dalam laporan akhir tim.

"Orang-orang WHO pasti merasa bahwa mereka telah menerima lebih banyak data daripada yang pernah mereka terima pada tahun sebelumnya. Jadi itu sendiri sudah merupakan kemajuan."

Ringkasan temuan tim dapat dirilis paling cepat minggu depan, kata WHO pada hari Jumat.

Penyelidikan Tim WHO telah diganggu oleh penundaan, kekhawatiran atas akses, dan pertengkaran antara Beijing dan Washington.

AS menuduh China menyembunyikan sejauh mana wabah awal dan mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli China melakukan penelitian tahap pertama.

Tim, yang tiba di China pada Januari dan menghabiskan empat minggu mencari asal-usul wabah, terbatas pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah. 

Situasi Pasar daging hewan di Kota WUhan
Situasi Pasar daging hewan di Kota WUhan (Kolase TribunStyle.com)

Mereka dicegah dari kontak dengan anggota masyarakat karena pembatasan kesehatan.

Bahkan dua minggu pertama dihabiskan di karantina hotel.

Penolakan China untuk menyerahkan data mentah kasus awal Covid-19 telah dilaporkan sebelumnya oleh Wall Street Journal dan New York Times pada hari Jumat.

WHO tidak membalas permintaan dari Reuters untuk memberikan komentar.

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi Beijing sebelumnya membela transparansi dalam menangani wabah dan kerjasamanya dengan misi WHO.

Di lain sisi, Peter Daszak, seorang ahli zoologi dan anggota lain dari misi WHO, mentweet pada hari Sabtu. 

Ia memiliki pengalaman berbeda sebagai pemimpin kelompok kerja hewan dan lingkungan misi.

Baca juga: Gaji Melimpah Karena Ikatan Cinta, Arya Saloka Disarankan Menjadi Anggota DPRD

Baca juga: Sejarah Hari Valentine: Pembantaian Antargeng di Amerika yang Tewaskan 7 Orang

"Saya menemukan kepercayaan dan keterbukaan dengan rekan-rekan saya di China. Kami mendapatkan akses ke seluruh data baru yang penting," katanya dalam menanggapi artikel New York Times.

Daszak tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Beijing berusaha menepis anggapan bahwa virus corona berasal dari China, merujuk pada makanan beku impor sebagai saluran.

Pada hari Selasa, Peter Ben Embarek, yang memimpin delegasi WHO, mengatakan pada konferensi pers bahwa penularan virus melalui makanan beku adalah suatu kemungkinan.

Namun demikian, dia juga menyebut perdagangan produk beku hewan liar yang dibudidayakan merupakan jalur potensial penularan yang memerlukan studi lebih lanjut.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Anggota Tim WHO menyebut China ogah berbagi data mentah pasien Covid-19 fase awal.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved