Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Tak Ada Pendapatan Akibat Pandemi Covid 19, Hotel Bintang 5 di Malaysia Beralih Jualan Nasi Bungkus

Pengelolah terpaksa menyulap hotel bintang 5 menjadi kantin yang berjualan nasi bungkus seharga RM2 atau sekitar Rp 7.000.

Editor: Erlina Langi
Tribunnews.com
Nasi bungkus yang dijual Hatten Hotel di Melaka, Malaysia, berharga Rp 7.000 per porsi. Hidangan bernama nasi bajet ini dijual oleh hotel bintang 5 tersebut untuk membantu keuangan yang anjlok akibat Movement Control Order (MCO), semacam PSBB di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak ada akar, rotan pun jadi, hal itu jelas menggambarkan kondisi masyarakat dunia saat ini.

Pasalnya Pandemi Covid 19 yang terjadi secara global membuat seluruh dunia dihantam krisis ekonomi yang berdampak pada masyarakat secara umum.

Hal itu membuat banyak perusahaan terpaksa gulung tikar ataupun berusaha menyesuaikan demi bertahan ditengah krisis ekonomi akibat pandemi

Seperti yang terjadi di sebuah hotel bintang lima di Melaka, Malaysia, Hotel Hatten, pengelolah hotel terpaksa menyulap hotel tersebut menjadi kantin yang berjualan nasi bungkus seharga RM2 atau sekitar Rp 7.000.

Hal itu dilakukan agar hotel tersebut memiliki pemasukan selama pandemi, serta bertujuan menyediakan makanan murah untuk masyarakat

Nasi bungkus tersebut diberi nama nasi bajet, yang berarti nasi murah.

Sebuah hotel bintang 5 di Malaysia membanting setir berjualan nasi bungkus karena terdampak PSBB.
Sebuah hotel bintang 5 di Malaysia membanting setir berjualan nasi bungkus karena terdampak PSBB. (Bernama)

Dikutip Tribunnews dari Bernama, strategi menjual nasi bungkus dilakukan sebagai upaya Hotel Hatten tetap bertahan di sektor pariwisata yang saat ini masih ditutup karena penerapan Movement Control Order (MCO).

Sebagai informasi, penerapan MCO di Malaysia sama seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia.

Kepala Koki Hotel Hatten, Badrol Hisam Mohd Ali, mengatakan langkah itu diambil karena tak ada pelanggan yang menginap di hotel dan restoran masih tutup.

Sosok Jayden Oosterwolde Pesepakbola yang Tolak Panggilan Timnas Indonesia, Ternyata Ini Alasannya

Info BMKG : Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di 21 Wilayah di Indonesia, Rabu 10 Februari 2021

Selain mendatangkan pendapatan hotel yang terkena pandemi Covid 19, penjualan nasi bajet juga diharapkan bisa memberikan kegembiraan bagi masyarakat yang terkena imbas (pandemi) dalam hal pendapatan, untuk mendapat makanan dengan harga lebih murah."

"Kami mulai menjual nasi bajet pada Jumat dan tanggapan yang diterima sangat menggembirakan, sekitar 500 orang mengunjungi kami setiap hari," tuturnya, Senin (8/2/2021).

Badrol juga mengatakan, hidangan nasi bajet merupakan nasi putih yang disajikan bersama potongan ayam atau ikan, serta beberapa sayuran.

Selain lauk pokok, Badrol mengungkapkan pihaknya juga menjual lauk sampingan dan kue secara terpisah.

"Ada juga lauk lainnya, seperti ayam madu, ayam percik, kue dan cookies, tapi dijual terpisah," imbuh dia.

Lebih lanjut, Badrol mengatakan pihaknya menawarkan menu berbeda setiap hari.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved