Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

news

Keberingasan KKB Papua Membuat Bupati Intan Jaya Ketakutan Berkantor di Sugapa

(KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap

Editor: Fistel Mukuan
Tribunnews.com
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua () 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua makin beringas.

Aksi KKB Papua di Kabupaten Intan Jawa kian meresahkan bukan hanya warga sipil tapi sampai Bupati ketakutan.

Beberapa waktu lalu. kelompok separatis ini secara menantang TNI dan Polri untuk berperang secara terbuka.

Waktu lalu juga, KKB Papua menembak seorang warga sipil tepat di wajahnya.

Selain itu KKB juga terus mengancam keselamatan dan keamanan warga sipil.

Keberingasan KKB Papua membuat Bupati Intan jawa Natalis Tabuni ketakutan.

Bahkan, Bupati dan jajarannya enggan berkantor di Sugapa dan memilih Nabire.

Sebelumnya, KKB Papua juga menembak Tim Gabungan Pencari Fakta yang diutus Menkopolhukam Mahfud MD.

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni menceritakan kengerian keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di wilayahnya.

Adanya KKB Papua berakibat pada ketakutan warga hingga beberapa di antara mereka terpaksa mengungsi.

Bahkan bupati dan jajarannya mengaku tak berada di kantor pemerintahan di Sugapa dengan alasan keamanan.

Malam-malam Bisa Datangi Warga

Natalis Tabuni mengaku, bahwa dirinya juga diancam oleh KKB Papua.

Termasuk pula jajaran pegawai pemerintahan, mendapatkan ancaman dari KKB Papua.

Menurutnya KKB Papua meminta bantuan makanan hingga uang dengan bersenjata lengkap ke rumah-rumah warga.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman."

"(KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis, saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Ancaman Eksekusi

Menurutnya, KKB Papua tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi.

Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat."

"Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

Kekhawatiran Natalis itu juga berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki.

Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis Tabuni.

Aksi baku tembak TNI-Polri dengan KKB Papua.
Aksi baku tembak TNI-Polri dengan KKB Papua. (PUSPEN TNI/PUSPEN TNI)

Bupati Pindah ke Nabire

Natalis Tabuni mengatakan jajaran aparat pemerintahan Intan Jaya kini tidak berada di ibu kota, Sugapa, namun pindah ke Nabire.

Mereka kini sedang menyiapkan APBD 2021.

Menurutnya, kondisi Sugapa tidak memiliki jaringan telekomunikasi.

"Kita sedang susun APBD di Nabire karena di atas (Sugapa) tidak ada internet.

Sekarang sudah pakai sistem yang langsung sambung ke Kementerian Dalam Negeri jadi tidak manual lagi," kata Natalis.

Selain itu, kondisi keamanan juga menjadi pertimbangan mereka tak berada di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

Sempat Positif Covid-19

Bupati juga mengaku dirinya sempat terpapar Covid-19 sehingga tidak dapat banyak beraktivitas.

Dia harus menjalani isolasi hingga dinyatakan sembuh.

"Saat Natal kan saya di atas juga, kemudian saya juga sempat (terpapar) Covid-19, saya positif."

"Memang saya banyak tidak bergerak ke mana-mana, ini sejumlah kendala yang akhirnya kita belum ada di atas (Sugapa)," ujar dia.

Kapolda Papua Paulus Waterpauw membenarkan alasan yang disampaikan Natalis.

Paulus telah mendapatkan keterangan langsung dari Natalis terkait kekhawatirannya berada di Sugapa.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Paulus juga menegaskan pihaknya sedang berupaya mengembalikan situasi di Intan Jaya agar kembali kondusif.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

Kelompok KKB Papua
Kelompok KKB Papua (Tribunnews.com)

Tantang Perang TNI - Polri

Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) terus berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua. KKB juga mengeluarkan ajakan perang terbuka kepada TNI dan Polri di wilayah itu.

Wakapolda Papua Brigjen Matius Fakhiri menanggapi tantangan yang dikeluarkan KKB.

Ia menegaskan, Polri dan TNI tak takut dengan tantangan itu.
Tetapi, Matius tak ingin korban sipil jatuh jika TNI dan Polri melakukan perang terbuka dengan KKB.

"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi.

Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Matius di Jayapura, Selasa (2/2/2021).

Matius membenarkan, terdapat selebaran berisi berita propaganda yang dibuat KKB beredar di Intan Jaya.

Dalam selebaran itu, tertulis tantangan perang untuk TNI - Polri.

Menurutnya, propaganda serupa itu bukan yang pertama dilakukan KKB di Papua.

Hal itu juga pernah ditemukan di Jayapura dan Puncak Jaya.

"Ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata dia.

Jokowi Lantik Olly Dondokambey - Steven Kandouw di Istana Negara Pada 12 Februari 2021

Matius menilai, eskalasi politik di Papua sedang tinggi beberapa waktu terakhir.

Aparat keamanan tak mau gegabah mengambil tindakan hukum terhadap KKB.

Tindakan represif, kata dia, sulit dilakukan aparat keamanan di Intan Jaya.

"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft.

Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," kata Matius.

Polda Papua, sambung Matius, akan mempertebal jumlah personel Polres Intan Jaya agar situasi keamanan di wilayah tersebut bisa lebih kondusif.

"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul KKB Papua Makin Beringas, Bupati Ketakutan Mengungsi ke Nabire, Sebelumnya Tantang TNI-Polri Perang, https://kaltim.tribunnews.com/2021/02/09/kkb-papua-makin-beringas-bupati-ketakutan-mengungsi-ke-nabire-sebelumnya-tantang-tni-polri-perang?page=all

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved