Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Isu Kudeta Partai Demokrat

Popularitas Partai Demokrat dan AHY Melejit, Partai Ini Duga Ada Permainan Isu Kudeta

Djarot Saiful Hidayat mengatakan isu kudeta Partai Demokrat mungkin saja sengaja dimainkan agar popularitas dan Partai Demokrat dan AHY meningkat.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi istri Annisa Pohan yang diundang, mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi secara virtual, Senin (17/8/2020) pagi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sejak isu kudeta Partai Demokrat menyeruak, popularitas dan favorabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama partainya melejit.

Terkait hal ini, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat turut berkomentar.

Ia tak menutup kemungkinan jika isu kudeta hanya dimainkan agar Partai Demokrat dan nama AHY meraup ketenaran.

"Mantap dong (popularitasnya meningkat, - red)," ujar Djarot, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (8/2/2021).

Hanya saja, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap dugaan tersebut salah dan keliru.

Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat (Tribunnews)

Djarot juga menyebut isu kudeta yang diduga dimainkan Partai Demokrat terinspirasi oleh drama korea (drakor).

"Saya ucapkan selamat dan sukses dalam memainkan isu kudeta yang mungkin saja, mudah-mudahan saya keliru, terinsipirasi sama popularitas drakor," kata Djarot.

Sebelumnya diberitakan, popularitas dan favorabilitas Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Partai Demokrat melejit semenjak isu kudeta partai itu mengemuka.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk 'Prahara Hostile Take Over Partai Politik Dalam Arena Demokrasi' secara virtual, Minggu (7/2/2021).

Putri Diana Sebut Lelaki Terseksi di Dunia ke Warren Buffet, Siapa Dia?

Tolak Kediktatoran Militer, Ratusan Warga Myanmar Lakukan Unjuk Rasa

Tomi menjelaskan, pihaknya membuat riset dengan cara memetakan pertarungan narasi upaya pengambilalihan paksa, menggunakan tools yang disebut sebagai social network analysis.

"Kita lihat popularitas dan favorabilitasnya. Kita buat dua periode supaya ada perbandingan," kata Tomi.

Tomi menguraikan, periode pertama dilakukan 7 hari sebelum AHY memberikan keterangan pers soal adanya upaya kudeta Partai Demokrat (24 Januari sampai 30 Januari).

Ilustrasi logo Partai Demokrat
Ilustrasi logo Partai Demokrat (logo-partai-demokrat)

Di waktu itu, popularitas Partai Demokrat berada pada urutan ketiga.

"Tapi pada tanggal 31 januri sampai 6 Februari popularitasnya melejit jauh di atas 70 ribu dan favorabilitasnya pun naik jauh mengatasi partai-partai lain," ucap Tomi.

"Jadi Partai Demokrat menjadi populer dan pada saat yang sama orang suka pada Partai Demokrat terjadi lonjakan popularitas dan favorabilitas baik dalam pemberitaan maupun percakapan," ujarnya.

AS Berhenti Dukung Kampanye Militer Arab Saudi di Yaman, Bagaimana Dampaknya?

Perempuan Asal Tegal Ini Tak Malu Berprofesi Sebagai Sopir Truk, Dulu Hanya Punya 1 Truk Sekarang 3

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved