Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Kisah Moeldoko dari Kecil hingga Jadi Jenderal TNI, Nyaris Tak Pernah Melipat Jemari Tangan

Nama Kepala Staf Presiden Jenderal (purn) Moeldoko mencuat karena dituding sosok yang ingin merebut Partai Demokrat.

Editor: Rhendi Umar
istimewa
Kisah Moeldoko dari Kecil Hingga jadi Panglima TNI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa hari terakhir, Nama Kepala Staf Presiden Jenderal (purn) Moeldoko mencuat karena dituding sosok yang ingin merebut Partai Demokrat.

Moeldoko pun membantahnya.

Diketahui Moeldoko, adalah perwira tinggi angkatan darat dengan segudang prestasi.

Anak bungsu dari 11 bersaudara ini lahir di Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957.

Dilihat dari situs yang khusus tentang mantan panglima TNI ini, Moeldoko.Com, tercantum masa kecilnya di desa yang serba kekurangan.

"Sejak kecil Moeldoko selalu bekerja keras. Bahkan, ia nyaris tak pernah melipat jemari tangannya karena bekerja tiada henti. Mulai dari mengerjakan proyek pembangunan desa, hingga menyediakan pasir dan batu yang diangkut dari pinggir kali setiap hari seusai pulang sekolah," tulis situs tersebut.

Profil Moeldoko yang disebut ingin melakukukan kudeta terhadap AHY untuk menguasai Partai Demokrat.
Profil Moeldoko yang disebut ingin melakukukan kudeta terhadap AHY untuk menguasai Partai Demokrat. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.)

Namun, kekurangan dan keterbatasan tak membuatnya patah semanat.  

"Semua itu ia lakukan untuk membantu menopang kebutuhan keluarganya. Pernah hidup susah tidak membuat Moeldoko putus asa. Nyatanya, ia terus membuktikan tekad dan prestasi yang membanggakan," demikian catatan masa kecil Moeldoko.

Moeldoko merupakan perwira penerima Bintang Adi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri tahun 1981.

Ia  mengawali karier sebagai Komandan Peleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana pada 1981.

Nama Moeldoko kemudian melesat sejak menjabat Kasdam Jaya pada 2008.

Selama karier militernya, Moeldoko banyak memperoleh berbagai penghargaan dan tanda jasa.

Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995.

Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.

Pada 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013, Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved