Terkini Nasional
Kisah Moeldoko dari Kecil hingga Jadi Jenderal TNI, Nyaris Tak Pernah Melipat Jemari Tangan
Nama Kepala Staf Presiden Jenderal (purn) Moeldoko mencuat karena dituding sosok yang ingin merebut Partai Demokrat.
Puncak karier militernya menjadi Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Sejak 17 Januari 2018 lalu, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia.
Sebagai kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program-program prioritas nasional dilaksanakan sesuai visi dan misi Presiden.

Selain melakukan pengendalian, ia juga melaksanakan fungsi menyelesaikan masalah secara komprehensif terhadap program-program prioritas nasional yang dalam pelaksanaannya mengalami hambatan.
Tugas lain dari Moeldoko sebagai kepala Staf Kepresidenan adalah bertanggungjawab atas pengelolaan isu-isu strategis, termasuk penyampaian analisis data dan informasi strategis dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan dan pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi yang harus dilakukan.
Di Bidang pendidikan Moeldoko tidak ketinggalan, pada 15 Januari 2014, meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan disertasinya berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)".
Tak hanya itu, Moeldoko juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk periode 2017-2020.
"Saya suka pertanian," katanya
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
• Nutrifood Buka Lowongan Kerja, Cari Banyak Posisi, Mulai Lulusan SMK, Ini Syarat dan Cara Daftar!
• Ini Cara Jitu Selamatkan Ponsel Tercebur Air, Ada Cara Tradisional
• Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Pemotor Vespa Tewas Mengenaskan, Widodo Terlindas Mobil yang Menabraknya
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Nyaris Tak Pernah Melipat Jemari Tangan, inilah Kisah Moeldoko dari Kecil hingga Jadi Jenderal TNI