Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Sriwijaya Air

Feeling dr Sumy Hastry dan Kesaksian Ahli Forensik Tim Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ182

Selama proses identifikasi, beragam hal ditemukan tim terutama kondisi para korban. Setiap jasad yang dikirimkan tak lagi utuh.

ANTARA FOTO/Yadi Ahmad/MRH/hp
Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Berikut kesaksian dokter ahli forensi yang mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air yang telah ditemukan. 

"Feeling saya dari pemeriksaan ini semua, mereka tak merasakan apa-apa. gak ada rasa sakit. Dengan kecepatan tinggi tak ada rasa, langsung meninggal. Saya pikir mereka semua khusnul khotimah karena tak merasakan sakit," ucap dr Sumy.

Sisa 4 Korban Belum Teridentifikasi

Setelah teridentifikasinya pilot Sriwijaya Air SJ 182, Captain Afwan dan dua warga Sragen, Riyanto dan Suyanto, kini sisa 4 nama lagi.

Dari 62 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, 4 di antaranya belum teridentifikasi hingga kini.

Adapun di antara keempat korban, dua di antaranya merupakan seorang bayi dan balita berusia dua tahun.

Keduanya dipangku sang ayah dalam perjalanan menuju Pontianak itu.

Meski pencarian korban dan puing Sriwijaya Air sudah ditutup sejak Jumat 22 Januari 2021 lalu, proses identifikasi jenazah masih terus berjalan.

Walaupun tak dipungkiri, kondisi jenazah yang sudah mulai rusak dan membusuk semakin sulit untuk diidentifikasi.

Kendati demikian, tim DVI tak menyerah dan terus melanjutkan proses identifikasi untuk mengungkap identitas korban.

Dikutip dari TribunJakarta, ada empat nama penumpang yang belum teridentifikasi hingga kini.

Jenazah Okky Bisma pramugara Sriwijaya Air dimakamkan
Jenazah Okky Bisma pramugara Sriwijaya Air dimakamkan (Instagram @aldharefa)

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan kini tersisa empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang dalam proses identifikasi.

"Yang belum teridentifikasi, pertama atas nama Arkana Nadhif Wahyudi (7 bulan), kedua Razanah (57), ketiga Dania (2), dan terakhir Panca Widia Nursanti (46)," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jumat 29 Januari 2021.

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air, Arkana tercatat duduk satu kursi dengan Rizki Wahyudi (26) yang teridentifikasi pada Selasa 16 Januari 2021.

Dania tercatat duduk satu kursi Supianto yang teridentifikasi pada Kamis 14 Januari 2021, Razanah dalam manifes di nomor 16, lalu Panca Widia dalam manifes di nomor 14.

"Itu nama-nama korban yang sampai sekarang, empat korban tersebut belum teridentifikasi dari 62 korban yang ada," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved