Manado Business Forum
Awal Tahun, Perhotelan di Manado Berdarah-darah Meningkatkan Hunian
Awal tahun 2021 menjadi masa-masa sulit bagi pelaku usaha perhotelan di Sulawesi Utara.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Awal tahun 2021 menjadi masa-masa sulit bagi pelaku usaha perhotelan di Sulawesi Utara.
Selain awal tahun yang memang merupakan 'low season', kondisi diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.
"Tahun lalu kita masih sempat merasakan banyaknya wisman Tiongkok karena belum (pandemi) Covid-19)," ujar Director of Sales Sintesa Peninsula Manado, Julita Wowor dalam Manado Business Forum, Jumat (05/02/2021).
Kata Julita, adanya pembatasan sosial berpengaruh besar pada tingkat hunian.
• Vaksinasi Covid-19 kepada 120 Tenaga Kesehatan di Bitung Ditunda
• 272 Personel Yonif Rider 712/Wiratama Tiba di Bitung, Lakukan Protokol Kesehatan
• Kotamobagu Siap Terapkan Tilang Elektronik
Misalnya, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah di Jawa berpengaruh pada okupansi hotel di Manado.
"Dampaknya turut ke daerah. Misalnya, kementerian atau lembaga tak bisa menggelar acara di sini," katanya.
Karena itu, Julita bilang pihaknya berpikir keras bagaimana menghasilkan pendapatan di tengah kondisi sulit awal tahun
• Manajemen Sulut United dan Suporter Ikut Gerakan Bersihkan Sampah di Kota Manado
• Cerita Mahasiswi Cantik Asal Poltekes Unsrat, Gabriel Elisabet Rambey, saat Disuntik Vaksin Covid-19
Pihaknya kini lebih banyak berharap pada event sosial, ulang tahun, kawinan dan meeting skala kecil.
"Meskipun kecil, 50 pax (orang), lumayan dari pada tidak ada event sama sekali," katanya.
Hal senada dikatakan Director of Sales Grand Puri Hotel Manado, Ilona Emod.
"Perhotelan memang bekerja ekstra keras menaikkan okupansi di awal tahun. Saat ini okupansi sekitar 10 sampai 20 persen saja," katanya.
• Mantan Komisioner KPU Bitung, Jabat Asisten Direktur 2 Pascasarjana Unima
• Pertanian Tumbuh Positif di Tengah Pandemi Covid-19, Ekonom UMB Apresiasi Syahrul Yasin Limpo
Penyebabnya, kata Ilona, kegiatan-kegiatan MICE yang biasanya digelar pemerintah belum ada.
Di satu sisi, permintaan juga memang sangat kurang.
"Di sisi lain memang daya beli masyarakat berkurang karena adanya pandemi Covid-19. Sektor usaha juga belum kembali normal" katanya
Ilona pun bilang, pihaknya pun gencar melakukan promo. Baik konvensional seperti sales call dan promosi online via sosial media.
"Sekarang ini ibaratnya ikannya satu tapi kailnya banyak. Kita berebut, sama-sama berusaha," jelasnya.
• Seperti Ini Perkiraan Line Up Fiorentina vs Inter Milan di Liga Italia Sabtu (6/2/2021) Dini Hari
• 6 Fakta Cristiano Ronaldo yang Perlu Diketahui, Ternyata Pernah Operasi Jantung
Dampak serupa juga dirasakan Fave Hotel Bitung. Hotel di kota industri itu pun terdampak pandemi Covid-19.
Biasanya ramai oleh wisatawan asing, kini Fave Hotel sepi.
"Biasanya kita mendapatkan tamu yang sebelumnya berasal dari Manado. Tentu saja, jika Manado sepi, kami juga turut kena imbas," kata Thomas Budiono, Manager Fave Hotel Bitung.
Kendati begitu, Thomas bilang, mereka tak patah arang. Promosi gencar dan penjualan tetap dijalankan sebagaimana biasanya.
"Kita manfaatkan media sosial, Facebook, Instagram dan website untuk promosi," jelasnya.(ndo)
• Kisruh Kudeta AHY di Demokrat, Jacky Ticoalu Akui Sempat Ditawari Rp 100 Juta
• Masih Ingat Dewi Sandra? Kini Buka-bukaan Soal Perceraiannya Dengan Glenn Fredly, Nyaris Bunuh Diri
• 945 Tenaga Kesehatan di Kota Tomohon Sudah Jalani Vaksinasi Covid-19
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: