Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Basarnas

Sosok Profil Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi

Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi resmi menjadi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas

Editor: David_Kusuma
Kolase/Tribunnews
Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi (kiri), dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi resmi menjadi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas

Perwira bintang dua di TNI Angkatan Udara ini sebelumnya menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops) KSAU.

Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi menggantikan posisi Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito yang memasuki masa purna bakti.

Pelantikan dilakukan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Baku Tembak dengan Aparat Keamanan, 1 Anggota KKB di Papua Tewas, 2 Kabur, Ada Handy Talkie

Buka Konsultasi Publik, Ini Pesan Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman

Prakiraan Cuaca BMKG Sam Ratulangi Manado, Sulut Masih Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Menurut Menhub, dinamika pergantian kepemimpinan dalam suatu lembaga itu biasa terjadi karena regenerasi itu sangat penting dalam operasional suatu instansi.

"Saya yakin Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi, dapat berkolaborasi dengan stakeholder perhubungan untuk melayani masyarakat dalam mewujudkan Indonesia maju," ucap Budi Karya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).

Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi bersimbah keringat usai mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menggunakan Helikopter EC-725 Caracal.
Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi bersimbah keringat usai mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menggunakan Helikopter EC-725 Caracal. (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

Ia juga menyinggung kinerja Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, telah melakukan upaya pencarian dan pertolongan pada sejumlah musibah yang terjadi di Indonesia.

"Dalam kepemimpinannya, Basarnas telah melakukan pertolongan di antaranya jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, bencana tanah longsor terjadi di Sumedang, Jawa Barat,

bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat," ujar Menhub.

Masih Ingat Kompol Aditya, Polisi Korban Pengeroyokan Perguruan Silat? Kini Hanya Bisa Terbaring

Istri Ke-6 Soekarno Kembali ke Indonesia untuk Melayat Atas Meninggalnya Menantu Frits Frederik

Budi Karya juga mengatakan, tugas dan tanggung jawab Basarnas sangat besar dan tidak mudah

karena menangani hal kedaruratan pencarian dan pertolongan pada kecelakaan, bencana serta kondisi membahayakan manusia yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.

"Karena itu, Basarnas harus selalu siap siaga 24 jam dengan response time yang cepat, tepat dan aman.

Mendikbud Larang Sekolah Atur Seragam Sendiri, Agama Apapun Tak Boleh Mewajibkan, Bakal Disanksi

Karena dalam kondisi tersebut, semakin cepat tiba di lokasi bencana atau kecelakaan maka kemungkinan menyelamatkan jiwa korban akan semakin besar" ujar Budi Karya.

Lebih lanjut Budi Karya juga mengapresiasi jajaran Basarnas yang selalu semangat, tangguh, dan tanpa pamrih untuk menghadapi risiko tinggi untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi

di wilayah Indonesia yang berada dalam ring of fire sehingga rentan terjadinya bencana.

Gajah di Pusat Latihan Satwa Khusus TNGL Melahirkan, Menteri LHK Turut Senang: Kasih Nama Siapa Ya?

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved