Presiden Soekarno
Siapa Menantu Presiden Soekarno yang Meninggal di Bali? Dewi Soekarno Langsung Terbang dari Jepang
Frits Frederik Seegers, suami dari Karina Kartika Soekarno, meninggal di Bali pada Rabu (3/2/2021) kemarin.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Frits Frederik Seegers, suami dari Karina Kartika Soekarno, meninggal di Bali pada Rabu (3/2) kemarin.
Suami dari anak Presiden Soekarno dengan Ratna Sari Dewi Soekarno itu dikabarkan meninggal karena insulin shock dan cardiac arrest alias serangan penyakit jantung.
Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf yang pertama kali menyampaikan kabar duka tersebut melalui media sosialnya.
"Turut berdukacita sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Frits Frederik Seegers, suami tercinta dari Karina Kartika Soekarno, ayah tercinta dari Kiran Seegers, malam ini di Bali," tulis Triawan.
"Semoga arwah almarhum diberikan tempat yang mulia di sisi Penciptanya, dimaafkan segala kekhilafannya dan dilipatgandakan semua amal kebaikannya sampai akhir hayatnya di dunia. Dan semoga Karina dan Kiran diberi kekuatan dan keikhlasan untuk menerima cobaan ini. Aamiin," tambahnya.
Kabar meninggalnya Fritz itu itu kemudian dikonfirmasi oleh Dewi Soekarno, ibunda Kartika.
"Iya benar, Frits telah meninggal," kata Dewi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (4/2/2021) pagi.
Dewi bahkan langsung bertolak ke Bali dari Tokyo untuk melayat menantunya itu.
"Saya akan terbang ke Bali malam nanti," ungkapnya.
Fritz dan Kartika dikabarkan sudah sekitar 2 bulan berada di Bali. Frits yang merupakan warga negara Belanda itu diketahui merupakan seorang bankir ternama.
Dia pernah menjabat sebagai Presiden Citibank di Eropa dan eksekutif di Barclays, institusi keuangan di Inggris. Pada tahun 2005, dia menikahi Kartika di Amsterdam. Dari pernikahan itu, pada tahun 2006 mereka dikaruniai anak laki-laki yang bernama Frederik Kiran Soekarno Seegers.
Adapun Kartika merupakan satu-satunya anak presiden pertama RI Soekarno dengan Ratna Sari Dewi Soekarno alias Naoko Nemoto, perempuan Jepang yang dinikahi Soekarno pada 1962. Dari pernikahan itu, Kartika lahir pada 11 Maret 1967 di Tokyo, Jepang.
Setelah Soekarno meninggal pada 1970, Kartika tinggal bersama ibunya di Paris, Perancis.
Setelah dewasa, ia sempat bekerja sebagai wartawan televisi di Tokyo dan kemudian di biro periklanan di New York.
Meski besar di luar negeri, Kartika memiliki rasa nasionalisme yang begitu tinggi terhadap Indonesia.
Hal itu ia buktikan dengan mendirikan KSF (Kartika Soekarno Foundation) yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan anak-anak di Indonesia.(*)