Berita Manado
Derita Sopir Truk Pengangkut Sampah di TPA Sumompo, Tunggu 10 Jam Untuk Buang Sampah.
Antrian panjang kendaraan pengangkut sampah terjadi sepanjang hampir 500 meter. Satu kendaraan bisa menanti waktu bongkar hingga 10 jam.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alpen Martinus
Di waktu normal, produksi sampah Manado per hari hanya 200 ton.
"Sampah yang datang hampir dua kali lipat," kata Maruf salah seorang sopir.
Ia membeber, truknya dalam sepekan terakhir selalu memuat sampah melebihi kapasitas.
Hal yang sama diakui Carlos, kepala seksi TPA Sumompo.
Akibatnya, keluar bunyi bunyi pada truk itu pertanda ada kerusakan.
"Sampah akibat bencana ini sangat banyak. Bukan hanya plastik tapi juga tanah. Kami hampir kewalahan," kata dia.
Sampah banyak, sialnya, alat pendukung tak memadai.
Sebut dia, hanya ada sebuah eskavator untuk membongkar sampah.
"Itu pun sudah sering rusak," katanya.
Diungkapnya, pengelolaan sampah di TPA tersebut sudah tak normal sejak bencana alam 2014 lalu.
Kala itu sampah sangat banyak dan TPA pun rusak.
"Ini tidak pakai sanitary landfill. Hanya sorong sorong saja. Jadi sampah disorong ke ruang yang lowong atau jurang," kata dia.
Ia menuturkan, lahan yang lowong sudah tak ada ada.
Karena itulah terjadi gunungan sampah yang kian tinggi.
"Harapan kami tinggal TPA di Ilo Ilo sana. Kalau disini sudah tak memadai," katanya.