Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Anies Baswedan sedang Kaji Usulan DPR, Adopsi Kebijakan Turki, Lockdown pada Akhir Pekan

Anies Baswedan sedang Kaji Usulan DPR RI. Usulan itu berupa Lockdown pada Akhir Pekan.

Editor: Alexander Pattyranie
(istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, GAMBIR - Anies Baswedan sedang Kaji Usulan DPR RI.

 Usulan itu berupa Lockdown pada Akhir Pekan.

Sebetulnya, usulan ini Adopsi Kebijakan Turki.

BERITA TERPOPULER :

 Ayah Pramugari Korban Pesawat Sriwijaya Air Mengaku Ada Arwah yang Datang di Mimpinya: Lihatin Saya

 Masih Ingat Gadis yang Berbuat Asusila di Halte Busway? Kini MA Sedang Hamil, Pria Ini Jadi Diburu

 Kepala Desa Tercantik di Indonesia Asal Bolmong, Gita Ratnasari Tuuk, Raih Penghargaan International

TONTON JUGA :

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sampai saat ini terus berupaya menekan

penyebaran virus corona yang terus meningkat.

Salah satu gebrakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yaitu tengah

mengkaji usulan DPR RI soal lockdown weekend (karantina saat akhir pekan) di Ibu Kota.

Di mana tujuannya untuk menekan penyebaran Covid-19 di klaster keluarga di Jakarta.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Bahwa usulan yang disampaikan DPR RI sebetulnya mengadopsi kebijakan yang dilakukan negara Turki.

Negara berlambang bulan sabit dan bintang di benderanya itu telah melakukan lockdown weekend sejak beberapa hari lalu.

“Di Turki ada lockdown weekend di hari Sabtu-Minggu, silakan saja itu kami serahkan kepada teman-teman DPR yang mungkin sudah sampaikan ke Kemenkes, BNPB dan pemerintah pusat,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Selasa (2/2/2021) malam.

“Tentu usulan itu dipertimbangkan dan DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti pak gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI dimungkinkan atau tidak,” lanjutnya.

Ariza mengklaim, pada dasarnya pemerintah daerah selalu terbuka terhadap usulan yang masuk kepadanya terkait penanganan dan penanggulangan Covid-19.

Termasuk, kata dia, usulan program yang disampaikan DPR RI kepada Pemprov DKI Jakarta.

Legislator tingkat pusat itu turut mengusulkan program karena sebelumnya ada intervensi pemerintah pusat kepada DKI terkait pembatasan sosial.

Sejak Senin, 11 Januari 2021 lalu, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa-Bali.

Dengan adanya PPKM Pulau Jawa-Bali, periodisasi dan kebijakannya kini dilakukan serentak dari tingkat kota/kabupaten hingga provinsi di Pulau Jawa-Bali.

Kebijakan ini juga dinilai Ariza sebagai bentuk koordinasi yang baik dari pemerintah pusat kepada sejumlah daerah untuk menangani dan menanggulangi pandemi Covid-19.

“Tentu kami akan mendukung kebijakan yang diambil pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Pada prinsipnya Pemprov DKI Jakarta juga meyakini program-program usulan dari siapapun termasuk teman-teman DPR RI akan dipertimbangkan dengan baik, apalagi pemerintah pusat memiliki para pakar, para ahli yang akan terus membuat kajian, analisa apakah memungkinkan lockdown akhir pekan, Sabtu-Minggu,” imbuhnya.

Menurut Ariza, usulan lockdown weekend ini didasari karena PPKM yang berlaku di Jakarta selama tiga pekan dianggap belum memuaskan.

Hal itu, kata dia, juga diamini Presiden RI Jokowi beberapa waktu lalu.

“Apa yang disampaikan Pak Jokowi betul, memang ini belum efektif. Ini perlu waktu karena kita baru saja melewati masa libur panjang di akhir Januari, mudah-mudahan di PPKM atau PSBB selanjutnya kita bisa melihat dampak penurunan dari pasien Covid-19,” jelas politisi Partai Gerindra ini.

Ariza juga menyadari, tingkat kerumunan warga Jakarta saat akhir pekan cukup besar. Mereka tidak hanya bepergian ke mal atau tempat wisata lainnya, tapi juga berkunjung ke rumah kerabat termasuk ke luar kota yang dapat memicu kerumunan orang.

“Memang faktanya di Sabtu-Minggu karena perkantoran tutup banyak warga Jakarta yang melakukan aktivitas di luar rumah. Ini semua dapat menimbulkan interaksi yang pada akhirnya terjadi kerumunan yang dapat berdampak pada penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Karena itu, melalui kebijakan lockdown weekend, Ariza berharap masyarakat patuh untuk tetap berada di rumah.

Kecuali bila ada keperluan mendesak, mereka dapat keluar rumah dengan mematuhi gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sesering mungkin.

“Selama ini kami selalu minta kepada masyarakat agar di masa masa libur Sabtu-Minggu mereka tetap berada di rumah untuk menghindari penyebaran Covid-19,” katanya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, penyebaran Covid-19 di klaster keluarga cukup tinggi sekitar 566 klaster, kemudian klaster perkantoran sebesar 312 klaster.

Anies kembali menekankan pentingnya konsolidasi lintas sektoral dan integral dengan daerah sekitar Jakarta guna menanggulangi laju penyebaran Covid-19.

Terlebih, jika melihat data per 24 Januari, di mana sebanyak 24 persen pasien yang dirawat di faskes DKI merupakan warga Bodetabek dan luar Jabodetabek.

Anies lalu mengajak masyarakat untuk menggalang seluruh sumber daya guna menekan laju paparan virus Covid-19.

Salah satunya, memperkuat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat bawah yakni Rukun Warga (RW).

Harapannya Satgas Covid-19 di tingkat RW ini memegang peranan penting, khususnya untuk menekan laju penyebaran virus di tingkat keluarga, serta menyiapkan langkah lanjutan jika ada yang terpapar.

“Satgas Covid-19 terutama pada tingkat RW yang sudah ada akan lebih kami maksimalkan, terlebih mereka telah berpengalaman selama hampir setahun,” ujar Anies berdasarkan keterangannya pada Senin, 25 Januari 2021 lalu.

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini diperpanjang pemerintah belum terbukti berhasil mengendalikan kasus Covid-19.

Dia lalu mengusulkan agar pemerintah menerapkan kebijakan lockdown weekend untuk menekan laju penularan Covid-19.

“Apakah PPKM berhasil atau tidak, perlu penjelasan lebih detail sehingga tidak dianggap suatu kegagalan. Yang sekarang ini kan hanya mengubah jam operasional (mal dan restoran) dari jam 19.00 jadi 20.00. Maka, saya sebetulnya mengusulkan adanya lockdown akhir pekan,” kata Saleh saat dihubungi, Rabu (27/1/2021).

Saleh menjelaskan lockdown akhir pekan yang diusulkannya itu mengatur masyarakat tidak boleh beraktivitas di luar rumah sejak Jumat malam hingga Minggu malam.

Masyarakat kembali beraktivitas pada Senin pagi. Kata dia, mereka yang boleh beraktivitas pada akhir pekan itu hanya yang menjalankan tugas esensial.

“Artinya ada tiga malam dua hari di mana masyarakat diam di rumah masing-masing tidak boleh keluar. Saya yakin ini dampaknya lebih luas daripada PPKM. Yang berkeliaran tanpa alasan jelas harus didenda,” ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Rapid Test Gratis di Polsek

Polda Metro Jaya (PMJ) menggelar layanan rapid test antibodi dan tes swab antigen secara gratis atau cuma-cuma, bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkannya.

Bagi masyarakat kurang mampu yang merasa kondisi kesehatannya menurun dan ingin memastikan apakah dirinya terpapar Covid-19 atau tidak dapat mendatangi seluruh Polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Layanan rapid test antibodi dan tes swab antigen itu digelar setiap Senin dan Kamis, mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan layanan ini adalah satu terobosan baru pihaknya dalam menekan penyebaran Covid-19, dengan melakukan 3 T yakni testing, tracing, dan treatment.

"Jadi yang merasa belum pernah testing atau merasa kurang sehat dan khawatir terpapar Covid-19, bisa datang ke setiap Polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya, setiap Senin dan Kamis, mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00," katanya.

Ia memastikan test diberikan secara gratis atau cuma-cuma.

"Setiap minggunya ada 100 rapid test dan swab antigen gratis di setiap polsek," ujar Yusri.

Yusri mengatakan selain itu selama dua minggu ke depan, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya dan Pemprov DKI mencanangkan program Jakarta Bermasker sesuai instruksi Kapolri dan Panglima TNI.

"Di mana kami membagikan masker gratis. SetIap harinya ada 100.000 lebih masker dibagikan ke warga, mulai dari polsek, koramil, polres, kodim, dan bahkan Kapolda Metro serta Pangdam Jaya turun dan bergerak ke lapangan," ujar Yusri.

Pembagian masker katanya juga dilakukan di setiap titik yang dianggap diperlukan, diantara sejumlah pasar di Jakarta.

Hal lain yang juga dilakukan Polda Metro Jaya dalam menekan penyebaran Covid-19 kata Yusri adalah dengan membuat Kampung Tangguh Jaya di wilayah atau RW di Jakarta yang menjadi zona merah.

"Dengan Kampung Tangguh, dari tiga pilar yakni Polri, TNI dan pemda melakukan intervensi bersama warga untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

Di Kampung Tangguh katanya dilakukan testing, tracing dan treatment berkala."Juga pemberian vitamin dan makanan bagi penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri," ujar Yusri.

Dengan meningkatkan kesadaran warga di Kampung Tangguh atas penerapan protokol kesehatan, kata Yusri diharapkan wilayah tersebut yang tadinya zona merah menjadi zona oranye, lalu kuning dan akhirnya hijau atau bebas Covid-19.

25 Kelurahan dengan kasus aktif covid19 tertinggi

DKI Jakarta masih menjadi salah satu wilayah dengan kasus aktif covid-19 tertinggi.

Bahkan hingga saat ini, di wilayah DKI Jakarta kasus covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penuruan.

Hal tersebut tampak pada data jumlah kasus aktif covid-19 di kelurahan Jakarta.

Di mana paling tertinggi terdapat di wilayah Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan 270 kasus. 

Dikutip dari Tribunnews, berdasarkan Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (1/2/2021), terdapat penambahan 3.614 kasus baru di Ibu Kota.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakata, Dwi Oktavia, menyebut penambahan itu diperoleh dari pemeriksaan sehari sebelumnya.

Dengan hasil 3.093 kasus dan akumulasi 521 kasus dari satu Rumah Sakit (RS) BUMN dan 1 RS TNI selama tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan.

Pemprov DKI Jakarta juga mengumumkan penambahan kasus aktif sebanyak 1.411 kasus.

Dengan demikian, ada total 24.793 pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi. Jumlah kasus itu tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta.

Disarikan dari data yang diunggah pada laman corona.jakarta.go.id per Senin (1/2/2021), berikut daftar 25 kelurahan di DKI Jakarta dengan kasus aktif paling banyak.

1. Sunter Jaya: 270 kasus

2. Jagakarsa: 218 kasus

3. Penggilingan: 206 kasus

4. Palmerah: 189 kasus

5. Petukangan Utara: 186 kasus

6. Pondok Kelapa: 185 kasus

7. Pulo Gebang: 185 kasus

8. Pela Mampang: 182 kasus

9. Cengkareng Timur: 180 kasus

10. Duren Sawit: 175 kasus

11. Sunter Agung: 175 kasus

12. Lubang Buaya: 174 kasus

13. Srengseng Sawah: 174 kasus

14. Pondok Bambu: 173 kasus

15. Pondok Labu: 173 kasus

16. Kalideres: 156 kasus

17. Tegal Alur: 153 kasus

18. Kalisari: 152 kasus

19. Kembangan Utara: 152 kasus

20. Semper Barat: 151 kasus

21. Joglo: 150 kasus

22. Duri Kosambi: 149 kasus

23. Klender: 146 kasus

24. Cengkareng Barat: 145 kasus

25. Karet Kuningan: 144 kasus

Update Kasus Virus Corona di Indonesia

Jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 10.379 orang, per Selasa (1/2/2021).

Sehingga, hari ini total ada 1.099.687 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 12.848 orang, sehingga total pasien sembuh ada 896.530 orang.

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 304 orang, sehingga total ada 30.581 pasien Covid-19 yang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 2 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 276.694 (25.0%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 155.370 (13.9%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 127.445 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 114.335 (10.5%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 49.005 (4.5%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 42.021 (3.8%)

RIAU

Jumlah Kasus: 29.107 (2.7%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 27.060 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 26.714 (2.4%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 26.275 (2.4%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 22.273 (2.0%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 21.098 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 18.237 (1.7%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 15.324 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 14.438 (1.3%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 13.630 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 12.137 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 10.321 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 9.548 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 9.252 (0.9%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 8.175 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 8.132 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 7.622 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 7.262 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 6.756 (0.6%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 6.480 (0.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 5.212 (0.5%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 4.774 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 4.633 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 4.596 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 4.370 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 3.969 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 3.894 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 3.528 (0.3%). (bum/faf)

Sumber: Kompas TV

(Tribunnews.com)

BERITA PILIHAN EDITOR :

 Minibus yang Ugal-ugalan Serempet Polisi, Sopir Terobos Razia Ditangkap, Videonya Viral

 Masih Ingat Krishna Murti, Polisi Ganteng Pahlawan Bom Thamrin? Kini Sudah Jenderal, Begini Kabarnya

 Jumlah Harta Kekayaan AHY, Ketum Partai Demokrat yang Buat Heboh Usai Bongkar Rencana Kudeta Partai

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved