Berita Bitung
Pakai Pakaian Adat, Ormas Ini Bawa Paket Sembako
Sejumlah orang yang didominasi laki-laki dewasa, dengan menggunakan pakaian adat dan topi paporong membawa paket bantuan masuk keluar lorong
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Pemandangan unik terjadi di tengah-tengah pemukiman warga,
yang terdampak musibah bencana alam banjir di Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Sabtu (30/1/2021).
Sejumlah orang yang didominasi laki-laki dewasa, dengan menggunakan pakaian adat dan topi paporong membawa paket bantuan masuk keluar lorong atau gang di lorong Langsa 2.
• Alihkan Kerja Sama ke 9 Rumah Sakit, Pemkab Minahasa Dapat Dukungan Kepala Desa
• HUT ke-12 Tribun Manado, Ini Harapan Wali Kota Tomohon Terpilih Caroll Senduk
• Tingkatkan Percepatan Ekonomi di Masa Pandemi, Ini yang Dilakukan Bappelitbangda Minahasa
Mereka adalah ormas Nusa Utara Kota Bitung bersama panitia pelaksana Upacara Adat Tulude.
Melakukan aksi kemanusian dengan memberikan paket bantuan ke seratusan warga terdampak musibah bencana luapan banjir
dari daerah aliran sungai (DAS) atau Kuala Tulap Girian, Sabtu – Minggu (16/-17/1/2021).
Menurut Sem Muhaling tokoh adat Nusa Utara, yang ikut hadir dalam kegiatan kemanusiaan itu bilang, penggunaan pakaian adat sebagai tanda.
“Memberikan tanda atau identitas bahwa, mereka itu orang Nusa Utara. Atau mereka yang pakai Blangkon, adalah orang Jawa,” kata Sem diwawancarai Tribunmanado.co.id.
• Nyong Sulut 2019 Harap Tribun Manado Bisa Pertahankan Integritas Sebagai Media Besar di Sulut
• Masih Ingat Kolong Jembatan yang Disidak Mensos Risma? Seperti Disulap, Kondisinya Berubah Drastis
Rombongan ormas Nusa Utara Kota Bitung dan Panitia pelaksana Upacara Gelar Adat Tulude, memberikan bantuan paket sembako kepada warga menggunakan pakaian adat.
Mulai dari Paporong, baniang dan ada bagian lainnya.
Biasanya digunakan pada acara adat seperti Upacara Tulude dan pesta dengan ciri khas Nusa Utara.
Penyerahan paket bantuan di Kelurahan Girian Bawah kecamatan Girian Kompleks lorong Langsa, sebanyak 100 paket sembako.
Telur, mie instan, beras 5 kilogram dan minyak goreng.
• Penyebab Kematian Mendadak Marco Panari Masih Misteri, Diagnosis Dokter Gara-gara Hal ini
• Duka Ayah di Depan Peti Kedua Anaknya yang Jadi Korban Tragedi Sriwijaya Air: Pulang Kok Seperti Ini
Setiap kepala keluarga yang terdampak musibah bencana banjir, mendapat 1 paket berisi 5 bungkus mie instan, 1 baki telur (25 butir), beras 5 kg dan 1 liter beras.
Paket bantuan di serahkan simbolis ke beberapa warga yang terdampak dan simbolis ke perwakilan warga di titik kumpul.