James Arthur Kojongian
Desakan James Kojongian Mundur dari Anggota DPRD Sulut Menggema, Ini Sinyal Tetty Paruntu
Kasus dugaan selingkuh James Arthur Kojongian tak hanya menarik perhatian masyarakat Sulut, tapi itu juga menjadi perhatian di Indonesia
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: David_Kusuma
Kasus dugaan selingkuh James Arthur Kojongian sudah diketahui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
Melalui akun Instagram resmi DPP Golkar pada Rabu (27/1/2021) menulis bahwa partai ini meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas peristiwa itu.
Dikatakan bahwa DPP sudah berkoordinasi dengan DPD Golkar Sulut.
Disebutkan bahwa kadernya JAK sudah diberikan sanksi berupa pencopotan sebagai Ketua Harian Golkar Sulut.

Selanjutnya JAK sanksi akan diberikan berjenjang ke ranah-ranah lembaga yang dipegang oleh yang bersangkutan.
Sanksi yang diberikan sesuai dengan mekanisme partai yang berlaku.
Juru Bicara Golkar Sulut Feryando Lamaluta yang dihubungi Kamis (28/1/2021) membenarkan bahwa DPP Golkar terus memantau kasus itu.
Dia meminta masyarakat untuk bersabar menanti keputusan lain yang akan diambil oleh partai. DPD Sulut juga sudah memberikan laporan terkait penonaktifan James Kojongian ke DPP Golkar.
"Kami masih menunggu tindakan (sanksi) dari pusat," pungkas dia.
Dicopot
Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) sudah mengambil langkah tegas terkait kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan kadernya James Arthur Kojongian.
Langkah tegas itu berupa penonaktifan James Kojongian sebagai Ketua Harian Golkar Sulut.
Namun publik menginginkan ada tindakan selanjutnya dari partai yang sudah membesarkan nama James Kojongian.
Publik berharap supaya dia dipecat dari keanggotaan partai sehingga status sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut tak lagi disandang pria kelahiran 28 April 1984 itu.
Bagaimana tidak, publik Sulut dibuat geram dengan aksi James Kojongian yang setelah ketahuan diduga berbuat selingkuh,