Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Sudah Tinggal Selama 35 Tahun, Warga Perumahan Welung Abadi Tak Ingin Pindah Meski Langganan Banjir

Perumahan Welung Abadi, Kelurahan Malendeng, Tikala, Manado tak luput dari bencana banjir yang terjadi pada Jumat (22/01/2021).

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alexander Pattyranie
Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri
Kondisi Perumahan Welung Abadi usai banjir, Selasa (26/1/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Perumahan Welung Abadi, Kelurahan Malendeng, Tikala, Manado, Sulawesi Utara,

tak luput dari bencana banjir yang terjadi pada Jumat (22/01/2021).

Menurut kesaksian warga tinggi banjir bervariasi, namun ada yang mencapai dua meter.

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Wanita Ini Beruntung Menginap di Kamar Hotel, Depan Ruangannya sedang Syuting Sinetron Ikatan Cinta

Baca juga: Bupati Tetty Paruntu Beri Dukungan untuk Sang Adik, Unggah Foto Michaela Saat Jadi Noni Sulut 2002

Baca juga: Gadis Kaya Habiskan Rp 2,2 Miliar untuk Operasi Plastik, Bukannya Jadi Cantik Tapi Malah Menakutkan

TONTON JUGA :

Hingga kini, warga bersama petugas kepolisian, TNI dan Satpol PP masih sibuk membersihkan

air yang masih tergenang juga lumpur.

Bahkan petugas juga menggunakan ekskavator untuk mengangkut lumpur ke truk untuk

ditimbun di kanal terdekat.

Salah satu warga, Salma Abast (58) mengaku banjir kali ini adalah yang terparah.

"Biasanya memang banjir lima tahunan lebih parah dari banjir biasanya," ujar Salma, Selasa (26/1/2021).

Saat banjir mulai meninggi banyak warga yang mengungsi di Masjid Al Hidayah,

Perumahan Welung Abadi Lingkungan VI tetapi ada juga yang tetap tinggal di rumah.

Di pengungsian tersebut terdapat dapur umum yang menyediakan makanan bagi para pengungsi.

Selain itu, bantuan sosial berupa makanan juga sudah melimpah sehingga warga tidak

kesulitan mencari makan.

"Kalau sekarang di pengungsian tidak ada orang. Biasanya mereka pulang ke rumah masing-masing

kalau siang untuk bersih-bersih, nanti malam sudah mau tidur baru kembali lagi ke masjid," tambah Salma.

Salma sendiri tidak mengungsi di masjid, melainkan di rumah anaknya yang terletak

di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI).

Meski sudah langganan banjir, Salma mengaku tidak ingin pindah dari tempat tinggalnya.

"Saya sudah tinggal di sini selama 35 tahun, sudah ikut organisasi sini juga.

Lagipula anak ada rumah di GPI, jadi kalau banjir tinggal mengungsi ke sana," pungkas Salma.

Hal serupa juga dilontarkan Ridell Awawangi (29) dan Sandra Wahdan (41).

"Kami juga sudah tinggal di sini selama puluhan tahun, sudah dekat dan nyaman dengan

warga sekitar jadi ya sayang kalau mau pindah," tutur Ridell.

Sedangkan Sandra berharap bantuan bisa terus mengalir dari pemerintah dan pihak lain.

"Agar kita tetap aman dan nyaman tinggal di rumah sendiri," pungkas Sandra.

(Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 10.30 WIB, Pemotor NMax Anak Polisi Tewas Usai Menabrak Mobil Boks Didepannya

Baca juga: Tak Diketahui Publik! Fakta Lain Soal JAK, Mikha Paruntu Akui Ia & Suami ke Jakarta Hanya untuk ini

Baca juga: Semakin Durhaka, Kakek Koswara Dimaki-maki Anaknya sampai Takut Pulang Rumah: Dia Pukul Saya . .

TONTON JUGA :

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved