Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksinasi Covid

Rekam Momen Divaksin Demi Edukasi Warga, Mirta: Ingin Warga Tahu Kami Tidak Mati Waktu Disuntik

Kasus kelumpuhan sebagaimana yang viral di medsos. Apalagi kematian. Nihil.  Meski demikian, banyak "drama" terjadi.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
(Shutterstock)
Ilustrasi vaksin virus corona. Diketahui, batas tensi yang bisa jalani vaksinasi adalah 140/90. Di atas itu beresiko. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Vaksinasi Covid 19 tenaga medis Sulut sejauh ini berjalan sukses. 

Tak ada efek samping yang fatal. Beberapa pasien sempat alami demam. Tapi hanya sesaat.  

Kasus kelumpuhan sebagaimana yang viral di medsos. Apalagi kematian. Nihil.  Meski demikian, banyak "drama" terjadi. 

Sejumlah tenaga medis harus menunda vaksinasi gara gara tensi naik.

Darah yang mulanya normal, naik seketika, dipicu oleh ketakutan. 

Diketahui, batas tensi yang bisa jalani vaksinasi adalah 140/90. Di atas itu beresiko.

"Banyak diantara kami yang takut jarum suntik," kata Ita seorang tenaga medis di Manado. 

Sejumlah tenaga medis berniat memvideokan peristiwa mereka disuntik. Niat mereka mulia. Bukan untuk pamer. 

"Kami ingin warga tahu kami tidak mati waktu disuntik," kata Mirta Tuela salah seorang tenaga medis di puskesmas Manado. 

Saat disuntik, ia akan peragakan gaya lucu dan bersemangat. Itu untuk "mencuci otak" warga yang terlanjur skeptis dengan vaksinasi. 

"Banyak yang takut tak berdasar.  Menyaksikan video ini nantinya mereka akan dibuat tertawa dan merasakan jika vaksinasi itu fun," katanya. 

Merasa vaksin adalah penyelamat dunia, Mirta ngotot ingin divaksin. 

Pernah dioperasi, ia pun berkonsultasi dengan dokter. 

"Dokter katakan bisa," ujarnya. 

Mirta bertekad agar semua keluarganya harus divaksin. 

"Kalau mau selamat ya vaksin,  kalau mau lepas dari segala keburukan ini ya vaksin," kata dia. 

Sejumlah tenaga medis mengaku tidak merasakan efek samping.

"Biasa saja, setelah itu saya kembali beraktivitas," kata Lis seorang tenaga medis salah satu Puskesmas di Manado kepada Tribun Manado via ponsel Jumat (22/1/2021) pagi.

Lis mengaku dengan jujur bahwa ia ketakutan saat hendak disuntik. Tapi ia coba mengenyahkan segala pikiran irasional 
tersebut dengan berdoa.

"Saya berdoa Dalam Nama Yesus, aman suntiknya," ujar dia.

Sebut dia, ada pula tenaga medis yang sempat alami gejala ringan yakni meriang. Tapi itu hanya sesaat.

"Mungkin karena kondisi tubuhnya," ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya, ia berpesan, agar warga tidak takut disuntik.

"Tak ada yang jatuh usai disuntik seperti yang viral di medsos," kata dia. (art) 

Baca juga: Masih Ingat Larry King? Legenda Penyiar Televisi AS & Pengisi Suara Film Shrek, Kini Telah Berpulang

Baca juga: Pratu Roy Ditembak Saat Baru Shalat Subuh, Fakta-fakta 2 Prajurit TNI Tewas Ditembak KKB di Papua

Baca juga: Penemuan Mayat, ABG 15 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Sawah, Tak Berbusana Lengkap, Diduga Dibunuh

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved