Citizen Journalism
Apresiasi untuk Penyiar KompasTV Mercy Tirayoh
Acara tahunan yang berlangsung ke-16 kali ini diikuti oleh ratusan wartawan Katolik seluruh Indonesia.
Oleh karena, Rosmery selalu mendorong para wartawan senior untuk “take care” dan tanpa kenal lelah menanamkan visi kebangsaan kepada para wartawan muda.
“Masa depan Indonesia terletak pada wartawan-wartawan dari generasi muda itu. Merekalah yang sebenarnya membuat Indonesia akan berwarna apa,” ujar Ovier, wartawan senior dari BeritaSatu.
Selaku penasehat PWKI, saya menjelaskan bahwa setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya.
Dunia sudah berubah dan para wartawan juga berganti eranya.
Dalam konteks ini, wartawan dari generasi muda akan memulai memainkan peranannya dengan paradigma dan mindset yang baru.
Meski demikian, meski jaman berubah, kewajiban para wartawan tetaplah sama yakni mengawal Indonesia agar tetap satu dan tak terbagi-bagi.
Dalam menghadapi tantangan baru, Indonesia membutuhkan generasi baru yang mempunyai ikatan erat satu sama lain untuk terus mengawal bangsa dan negara Indonesia, Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika-nya.
Saya meyakini, Indonesia akan terus bersatu dan tak terbagi, tetap Pancasila dan berBhinneka jika para wartawannya memulai dahulu ikatan kebangsaan ini.
"Visi bersama para wartawan diperlukan agar tidak mudah dipecah belah oleh kelompok kepentingan,” tegas saya yang juga pendiri PWKI.
Meskipun dilaksanakan secara virtual, jelas terlihat kesatuan dan kegembiraan di antara wartawan seluruh Indonesia tersebut.
Kegembiraan dan kesatuan wartawan sangat terlihat dari tampilan nyayi kolaborasi dengan lagu Indonesia Jaya, Parcuma dan Kartoyono Medhot Janji.
Dalam acara tersebut, PWKI juga memberi Anugerah “Terima Kasihku Kepadamu” kepada Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wanita Inspiratif Anne Avantie. (*)