Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Hari Ini

Sejarah Hari Ini 23 Januari 1556: Gempa Maha Dahsyat Magnitugo 8,3 Guncang Shaanxi China

Gempa Bumi Shaanxi 1556 atau Gempa Bumi Jiajing adalah gempa Bumi yang paling mematikan dalam sejarah.

(Armageddononline.com)
Sejarah Hari Ini 23 Januari 1556: Gempa Mematikan dalam Sejarah Magnitugo 8,3 Guncang Shaanxi China 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut sejarah hari ini tanggal 23 Januari.

Beberapa abad yang lalu, tepatnya 23 Januari 1556, gempa bumi hebat mengguncang wilayah Provinsi Shaanxi, China utara.

Gempa Bumi Shaanxi 1556 atau Gempa Bumi Jiajing adalah gempa Bumi yang paling mematikan dalam sejarah.

Gempa Susulan Terjadi di Sulawesi Barat
Gempa Susulan Terjadi di Sulawesi Barat (Tribunnews)

Gempa ini terjadi pada pagi hari tanggal 14 Februari 1556 di Shaanxi, Tiongkok.

Gempa ini menyebabkan kurang lebih 830.000 orang meninggal dunia. 

Perhitungan yang ada mungkin tidak sepenuhnya tepat, mengingat bencana besar ini terjadi sekitar abad ke-16.

Baca juga: Fakta Tunjaman Lempeng Laut Filipina Pemicu Gempa Talaud M 7.0, Kawasan Seismik Paling Aktif Didunia

Gempa bumi paling mematikan

Meski demikian, bencana ini tetap dianggap sebagai salah satu bencana paling mematikan sepanjang sejarah.

Disebutkan dalam Britannica, gempa ini diyakini sebagai gempa bumi paling mematikan sepanjang masa, karena menewaskan sekitar 60 persen populasi dari wilayah tersebut.

Sementara mengutip History.com, gempa terjadi pada tengah malam dan berlanjut dengan gempa-gempa susulan hingga keesokan paginya.

Analisis ilmiah yang dilakukan memperkirakan besaran gempa itu antara M 8,0-8,3, jauh melampaui kekuatan gempa terbesar yang sebelumnya pernah tercatat.

Baca juga: 4 Fakta Meningkatnya Aktivitas Gempa di Januari 2021 Dibandingkan Tahun 2020

Kawasan padat penduduk

Banyaknya jumlah korban disebut dipicu oleh padatnya penduduk di wilayah tersebut, ditambah buruknya bangunan rumah yang ditinggali masyarakat.

Mereka kebanyakan membangun rumah menggunakan material batu yang berat. Sehingga ketika roboh dan menimpa penghuninya, akibatnya cukup fatal.

Pasca bencana gempa ini berlangsung, masyarakat kemudian belajar dan memutuskan untuk mengubah bahan membangun rumah dengan material yang lebih ringan dan aman, seperti kayu dan bambu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved