Rahasia Bung Karno Bisa Lahirkan Pidato Spektakuler, Ajudan Ungkap Kebiasaannya Selama Dipenjara
Total Bung Karno sudah mendekam di tujuh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai tahanan politik saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
"Bagaimana Pancasila dilahirkan, bagaimana Indonesia menggugat, pidatonya di banyak kesempatan di kongres itu punya kelas, pidato yang punya kelas," sambung Sidarto.
Selain itu, lanjut Sidarto, Bung Karno adalah satu-satunya presiden Indonesia yang namanya diabadikan di banyak negara.
"Di Kairo ada, di Maroko ada, di Aljazair ada patung Soekarno, di Leningrad (Saint Petersburg, Rusia) juga ada, di Pakistan juga ada Soekarno Square, di Mexico ada, Mesir juga ada," ujar Sidarto.
"Hanya beliau yang diabadikan di banyak negara," sambung dia.
Derita Pilu Soekarno di Akhir Hayat, Kelaparan Minta Roti atau Nasi Kecap, Ini Jawaban Ketus Pelayan
Ini sebuah kisah tragis mantan Presiden Soekarno di masa akhir kepemimpinannya.
Kisah ini dicuplik dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti.
Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.
Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”
Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."
Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”
Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Cikini, Jakarta.
Foto Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Cikini, Jakarta.
Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.”
Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.