Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Internasional

Iran Tetap Benci Donald Trump, Siapkan Balasan Dendam Meski Tak Lagi Presiden AS, Ini Penyebabnya

Donald Trump sudah tak lagi menjadi Presiden Amerika Serikat. Namun nyatanya Iran masih menyimpan dendam kepadanya.

Editor: Rhendi Umar
via Sky News
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri), dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. 

Teks yang menyertainya mengutip komentar yang dibuatnya pada 16 Desember, sekali lagi bersumpah akan membalas dendam "kapan saja".

Twitter telah didesak untuk bertindak setelah beberapa pengguna menunjukkan apa yang mereka lihat sebagai inkonsistensi pelarangan Trump, tetapi tidak terhadap pemimpin Iran.

Diketahui bersama Twitter menutup akun Trump yang sangat berpengaruh awal bulan ini.

Ini setelah dia mengunggah postingan yang secara luas dianggap mendorong kekerasan yang membanjiri Capitol AS.

"Kenapa psikopat yang kejam ini dapat secara terbuka menyerukan pembunuhan mantan presiden AS, dan tidak dikeluarkan dari Twitter?" salah satu pengguna menulis dalam bahasa Inggris.

"Trump dilarang tapi ini tidak apa-apa. Apakah ini lelucon?" tulis pengguna lain.

Tweet Iran mengacu pada Jenderal Soleimani, yang dibunuh oleh pesawat tak berawak AS di Baghdad setahun lalu.

Di mana serangan itu diperintahkan langsung oleh Trump yang bertindak sebagai Panglima Tertinggi.

Padahal, di bawah kepemimpinan Soleimani, Iran telah mendukung kelompok-kelompok militan pro-Iran, memperluas kehadiran militernya di Irak dan Suriah, dan mengatur serangan Suriah terhadap kelompok pemberontak dalam perang saudara yang telah berlangsung lama.

Namun Trump mengatakan pada saat itu sang jenderal secara langsung dan tidak langsung bertanggung jawab atas kematian jutaan orang.

Iran menanggapi dengan meluncurkan rentetan rudal ke pangkalan udara Irak yang menampung pasukan AS dan memperingatkan serangan lebih lanjut, dengan Ayatollah Khamenei mengatakan pada saat itu bahwa balas dendam berat menunggu para penjahat.

Twitter sendiri telah melarang tweet dari ayatollah awal bulan ini yang menggambarkan vaksin virus corona yang dikembangkan di Inggris dan AS sebagai "tidak dapat dipercaya".

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Baca juga: Syuting Undercover Ditunda, Han So Hee Dilarikan ke Rumah Sakit, Alami Kesulitan Bernapas

Baca juga: Viral Video 1 Menit 30 Detik, Oknum Polisi Berbuat Asusila di Ruang Isolasi dengan Pasien Covid-19

Baca juga: Niat Sholat Dhuha, Lengkap dengan Tata Cara dan Doa Setelah Sholat

KLIK TAUTAN AWAL: https://intisari.grid.id/read/032523009/kebenciannya-pada-donald-trump-sudah-mendarah-daging-walau-tak-lagi-jadi-presiden-amerika-dia-tetap-jadi-sasaran-utama-balas-dendam-iran-terkuak-karena-bukti-in?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved