Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bunga

Pandemi Covid-19, Bunga Asal Sulut Diekspor ke 5 Negara

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian mencatat, Sulut punya komoditas ekspor baru, yakni tanaman hias di tahun 2020

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Karantina Pertanian memfasilitasi ekspor bunga dan tanaman hias ke sejumlah negara sejak September 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Bunga hidup asal Sulut akhirnya bisa diekspor ke sejumlah negara.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian mencatat, Sulut punya komoditas ekspor baru, yakni tanaman hias di tahun 2020.

Dimulai sejak bulan September 2020,ekspor tanaman hias yang didominasi jenis Alocasia dan Anthurium asal Sulut telah menembus 5 Negara.

Kepala Karantina Manado Donni Muksydayan menjelaskan, selama empat bulan terakhir tercatat total ada 540 batang tanaman hias yang diekspor.

Baca juga: Kepala Desa Cantik Gita Ratnasari Tuuk Ajak Warga Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Tetty Paruntu Ucapkan Selamat untuk OD-SK Sebagai Gubernur dan Wagub Sulut Terpilih

Baca juga: 30 Unit Jamban Telah Diselesaikan Pemdes Buyat Selatan, Warga Beri Apresiasi

"Negara tujuannya Amerika Serikat, Hongkong, Thailand, Vietnam dan Singapura dengan total nilai ekonomi mencapai Rp.185,2 juta,” ujar Donni, Jumat (22/01/2021).

Katanya, di tengah sulitnya kondisi ekonomi akibat pandemi Covid 19, ekspor bunga dan tanaman hias ini menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat Sulut dalam mendulang rupiah.

Bunga Asal Sulut Diekspor ke 5 Negara
Bunga Asal Sulut Diekspor ke 5 Negara (Istimewa)

“Melalui pemeriksaan karantina in-line inspection,

kami membantu para petani Sulut dalam memberikan jaminan  tanaman hias yang diekspor dalam kondisi sehat dan telah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,” ungkapnya.

Memasuki tahun 2021 belum genap satu bulan, Karantina Pertanian Manado telah memfasilitasi 8 kali sertifikasi ekspor tanaman hias tujuan Amerika Serikat dan Thailand.

“Totalnya 157 batang tanaman hias dengan jenis bunga Alocasia, Pilodenron, Florida ghost mint, dan melano dengan total nilainya mencapai  Rp 60 juta," kata Donni.

Baca juga: Andi Putri Najwah, Siswi Cantik dari SMAN 1 Manado Siap Tampil di Pemilihan Miss Unity di Vietnam

Baca juga: Akibat Gempa 7,1 Magnitudo, 5 Bangunan di Talaud Rusak 

Sasar Pasar Jepang

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengatakan sejalan dengan arah program Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian dalam tiga tahun ke depan,

seluruh jajaran kementerian Pertanian  bersama pemerintah daerah diminta melakukan pendampingan, memfasilitasi dan menggali ragam komoditas yang dapat menjadi komoditas ekspor.

Sejalan dengan arahan tersebut, kedepannya Donni berharap potensi ekspor tanaman hias Sulut dapat lebih dikembangkan mengingat Sulut selama ini dikenal sebagai sentra bunga.

Menurut Donni, pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan penjajakan tahap awal agar bunga Krisan Tomohon dapat diekspor ke Jepang.

Baca juga: Ada 3 Masalah Yang Disorot dari Uji Kelayakan Komjen Listyo Sigit Sebagai Kapolri, Apa Saja?

Baca juga: Mario Mandzukic Siap Tarung Lawan Atalanta, Statistik Musim Lalu Unggulkan La Dea

“Tahun ini (2021) Karantina Pertanian Manado bersama Pemerintah Daerah Tomohon menargetkan bunga Krisan Tomohon juga dapat masuk pasar Jepang. Sudah ada permintaan 10.000 stek bunga krisan dari Jepang,” katanya.

Secara produksi, menurut Donni, umumnya petani krisan Tomohon dapat menghasilkan 200 ribu pohon perbulannya sehingga tidak akan ada masalah untuk memenuhi permintaan jumlah volume.

Katanya, pihaknya masih menunggu persyaratan khusus apa yang dipersyaratkan agar Krisan Tomohon dapat masuk ke pasar Jepang.

Baca juga: 30 Unit Jamban Telah Diselesaikan Pemdes Buyat Selatan, Warga Beri Apresiasi

Baca juga: Praja IPDN Jatinangor Asal Sulut Ini Gugat Kampusnya karena Dipecat, Bantah Lakukan Kekerasan

"Karantina Pertanian Manado akan senantiasa mengawal dan mendampingi para petani tanaman hias Tomohon agar cita-cita ini dapat segera terealisasi, jelas Donni.

Donni juga menambahkan bahwa tanaman hias asal Sulut yang mulai 'go internasional' juga  digemari pasar dalam negeri.

Hal tersebut terlihat dari frekuensi lalu lintas pengiriman domestik tanaman hias di Bandara Samratulangi Manado yang cukup banyak.

Berdasarkan sistem data perkarantinaan IQFAST,  sepanjang tahun 2020 Karantina Pertanian Manado telah menerbitkan 4.194 sertifikat domestik tanaman hias.

Bunga yang dilalulintaskan masuk dan keluar manado ini didominasi oleh Aglonema, Mawar, Anggrek, Alocasia, Crisan dan aneka bibit tanaman hias.(ndo)

Baca juga: Ingat Bams, Mantan Vokalis Samsons? Kini Berubah Drastis, Rekan Artis Syok, Wajahnya Jadi Sorotan

Baca juga: Pasca-Diguncang Gempa Magnitudo 7,1, Lantai RSUD Mala Talaud Retak 

Baca juga: Sosok AKBP Ahrie Sonta, Kapolres Satu-satunya Dampingi Komjen Listyo, Bergelar Doktor di Usia Muda

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved