ASI
Angka Pemberian ASI Eksklusif Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia Meningkat 89 Persen
Fasilitas pelayanan kesehatan difokuskan untuk penanganan Covid-19, sehingga banyak pelayanan kesehatan rutin terganggu, termasuk posyandu.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Selain itu 5 dari 10 Ibu mengakui waktu kerja tidak fleksibel (harus WFO dan WFH) tidak menghalangi untuk tetap menyusui.
Menurut dr Ray, ini adalah bentuk semakin tingginya tingkat pengetahuan Ibu Menyusui di Indonesia terhadap manfaat ASI Eksklusif bagi kesehatan bayi dan ibu.
Sementara itu salah seorang responden penelitian, Saskya Nabila Martin mengungkapkan, kebijakan PSBB memberi kemudahan bagi ibu menyusui terutama ibu pekerja untuk punya waktu lebih banyak dan berkualitas dalam mengasuh bayi termasuk memastikan kesuksesan menyusui secara eksklusif.
“Meskipun kesempatan konsultasi langsung dengan dokter menjadi terbatas, namun kesempatan untuk lebih hands-on dalam merawat bayi akibat keterbatasan aktifitas di luar rumah selama pandemi memberi dampak positif untuk keberhasilan menyusui dan kedekatan emosional antara ibu dan bayi yang berguna untuk tumbuh kembang si kecil," jelasnya.
Health Collaborative Center (HCC) adalah wadah promosi dan advokasi kesehatan non-profit di Indonesia terutama dalam bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas.
Didirikan sejak Juni 2019 oleh Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK; HCC fokus pada kajian ilmiah, riset dan edukasi/promosi kesehatan masyarakat termasuk di bidang nutrisi, kesehatan kerja hingga kesehatan mental.
Untuk menjangkau kaum millennial, HCC juga menggunakan platform sosial media dengan inisiatif #SEHATINDONESIA. (ndo)
Baca juga: Xiaomi Luncurkan Smartphone Terbaru Poco M3 Dengan Kamera 48MP, Cek Harga dan Spesifikasinya!
Baca juga: Pembangunan Terminal Bandara Samrat Manado Capai 80 Persen, Minggus Yakin Selesai April 2021
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 19-25 Januari 2021, BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Banjir