Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bolmong

Harga Ikan di Pasar Naik, Sepotong Cakalang Rp 50 Ribu

Akibat cuaca buruk selama beberapa hari terakhir yang menyebabkan nelayan tak bisa melaut, harga ikan jadi naik.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Pasar Ikan di Lolak Bolmong - Akibat cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari, ikan di pasar menjadi naik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ikan tiba tiba jadi barang mahal di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Harganya terus naik, kian hari kian sulit terjangkau isi dompet warga ibu kota Lolak yang umumnya berprofesi sebagai petani dan nelayan.

Ini akibat cuaca buruk selama beberapa hari terakhir yang menyebabkan nelayan tak bisa melaut.

"Tadi ikan cakalang seekornya 50 ribu," kata Eka 

seorang warga Lolak yang dijumpai Tribun Manado di warung makannya, Selasa (19/1/2021) pagi.

Biasanya warung Eka menyajikan ikan cakalang yang dicacah dan dicampur saos.

Kini menu andalan itu absen untuk sementara.

"Menu sementara adalah oci bakar," kata dia.

Namun bukan berarti mengadakannya mudah.

Ia harus merogoh kocek lebih dalam dari sebelumnya.

"Oci empat biji ini 20 ribu," katanya.

Nina warga lainnya mengatakan, harga ikan naik sejak sepekan terakhir.  Puncaknya dua hari terakhir ini.

"Biasanya dua puluh ribu kita dapat 7 ikan malalugis. Tapi kini tinggal 4 saja," katanya.

Dirinya pun membatasi membeli ikan. Caranya, perbanyak sayuran.

"Rubah menu untuk sementara," kata dia.

Amatan Tribun Manado di pasar Lolak Selasa (19/1/2021) pagi, harga ikan berkisar 20 hingga 50 ribu.

Mursid seorang penjual ikan mengatakan, harga ikan naik karena stok kurang.

"Banyak nelayan yang tidak melaut," katanya.

Akunya, pembeli tetap ramai. Kendati harga ikan mahal.

"Paling ibu ibu hanya menggerutu," ujarnya.

Imran seorang nelayan di Lolak mengatakan, mereka dilarang melaut oleh syahbandar.

Ia mengaku sudah lima hari tak melaut. 

"Ombak begitu tinggi," kata dia.

Baca juga: Liga Inggris Malam Ini, Chelsea akan Bertemu dengan Leicester City yang Kini Diposisi 3 Klasemen

Baca juga: Misteri Covid-19 Mungkin Akan Terkuak Jika Orang ini Ditemukan, Ternyata Bocor Secara Tidak Sengaja

Baca juga: PROFIL Fara Shakila, Sosok Reyna di Sinetron Ikatan Cinta, Ternyata Sudah Akrab dengan Dunia Hiburan

Cuaca Ekstrem

Kepala BPBD Bolmong Syahril Mokoagow mengimbau para nelayan untuk jangan dulu melaut.

"Sesuai peringatan BMKG, jangan dulu melaut," kata dia.

Mengantisipasi bahaya banjir bandang dan longsor, BPBD Bolmong membuka call centre yang aktif selama 24 jam.

"Jika banjir, longsor atau bencana apapun, bisa hubungi  082232003400" kata dia.

Dikatakan Sahril, Bolmong mengoleksi banyak wilayah rawan banjir dan longsor.Warga diimbaunya untuk waspada.

"Untuk warga yang berada di bantaran sungai atau di tebing sebaiknya mengungsi dulu untuk menghindarkan hal hal buruk," ujarnya.

Sebutnya, BPBD terus memantau kondisi secara real time.

Koordinasi dilakukan dengan aparat desa serta kepolisian dan TNI.

"Aparat kita siaga di lapangan," ujarnya.

Ia menyebutkan, data BMKG, daerah – daerah yang tingkat potensi terjadi hujan lebat dan potensi terjadi bencana hidrometeorologi tinggi yaitu, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Minahasa utara, Kota Manado, Bolmong selatan,   Bolmong dan sekitarnya, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe dan Sitaro serta wilayah Kota  Kotamobagu.

Dijelaskan Sahril, untuk cuaca ekstrim di Sulut pada beberapa hari ini, Menurut pantauan BMKG, selain Lanina ada beberapa fenomena cuaca yang memberikan dampak yang cukup signifikan di wilayah sulut.

Dampak tersebut, diantaranya kata Sahril,  pertama adalah gelombang tropis aktif yang mengakibatkan pertumbuhan awan – awan hujan yang lebih signifikan, kemudian kelembapan udara yang relatif tinggi dan Suhu muka laut yang hangat sehingga mendukung supplay massa udara basah di sulut.

“Adanya pertemuan pertemuan angin dan perlambatan angin memicu hujan lebat dan potensi petir di wilayah – wilayah terbentuknya,” ungkapnya.

Untuk itu, Sahril kembali menghimbau, kepada stakeholder yang didalamnya ada TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan, pemerintah Desa/Kelurahan, untuk lebih  tanggap dan waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi.

Dan bagi  masyarakat yang rawan banjir dan tanah longsor, di bantaran sungai dan lereng bukit untuk lebih berhati-hati dan tanggap potensi bencana hidrometeorologi. (art)

Baca juga: Liga Inggris Malam Ini, Chelsea akan Bertemu dengan Leicester City yang Kini Diposisi 3 Klasemen

Baca juga: Misteri Covid-19 Mungkin Akan Terkuak Jika Orang ini Ditemukan, Ternyata Bocor Secara Tidak Sengaja

Baca juga: PROFIL Fara Shakila, Sosok Reyna di Sinetron Ikatan Cinta, Ternyata Sudah Akrab dengan Dunia Hiburan

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved