Penanganan Covid
Misteri Covid-19 Mungkin Akan Terkuak Jika Orang ini Ditemukan, Ternyata Bocor Secara Tidak Sengaja
Pencarian Huan Yanling, nama patient zero, terus berlanjut di tengah dugaan China menutup-nutupi setelah ilmuwan itu menghilang
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia semakin hari semakin bertambah.
Angka kematian pun demikian.
Walau ada angka kesembuhannya juga, angka terpapar lebih banyak.
Covid 19 pertama kali ditemukan di China dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Ya meski telah setahun berlalu, misteri mengenai asal-usul virus corona masih menjadi misteri, meskipun diklaim berasal dari Wuhan, China.
Ilmuwan pun masih mencari pasien pertama corona di dunia yang dikenal dengan istilah "patient zero".
Nama patient zero telah diketahui, namun setahun dicari pun belum menampakkan hasil.
Pencarian Huan Yanling, nama patient zero, terus berlanjut di tengah dugaan China menutup-nutupi setelah ilmuwan itu menghilang, dikutip Mirror, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: China Kembali Darurat Virus Corona, Negara Pembuat Vaksin Kewalahan, Pemerintah Lakukan Hal Ini
Huang Yanling disebut sebagai Patient Zero dalam laporan online awal yang dibagikan secara luas di seluruh China Februari lalu, ketika virus mematikan itu pertama kali terungkap.
Peneliti, yang bekerja di Institut Virologi Wuhan ini diperkirakan menjadi orang pertama yang tertular Covid pada musim gugur 2019, sebelum diakui secara resmi.
Klaim tersebut menunjukkan adanya hubungan antara pandemi dan institut - yang menampung penyakit kelelawar zoonosis - dan memicu kekhawatiran bahwa virus tersebut telah bocor secara tidak sengaja selama percobaan.
Pejabat negara bagian dan agen lab disebut dengan cepat membuang laporan tersebut pada saat itu dan menghapusnya dari internet.
Mereka mengklaim Huang aman dan baru saja pindah pekerjaan, bahkan kantor berita China mengklaim telah berbicara dengan bos barunya.
Tetapi China belum menunjukkan ilmuwan tersebut secara fisik meskipun banyak permintaan dari Departemen Luar Negeri AS untuk berhenti menyembunyikan informasi.
Keengganan mereka memicu teori bahwa dia sudah meninggal atau ditahan oleh negara untuk menutupi peran institut dalam pandemi, lapor Mail on Sunday.