Berita Boltim
Harga Bahan Pokok di Boltim Masih Stabil, Beras 1 Kg Rp 11 Ribu dan Cabai Rawit Rp 45 Ribu perKg
Untuk harga cabai rawit pun belum ada kenaikan, masih sekisaran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kg.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Awal tahun baru 2021, harga sembako di Kabupaten Bolaang Mongondow masih terbilang normal.
Pasalnya, untuk 1 kg beras masih dihargai Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu.
Untuk harga cabai rawit pun belum ada kenaikan, masih sekisaran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kg.
Sedangkan untuk bawang merah Rp 35 ribu per kg dan bawang putih Rp 40 ribu per kg.
Nah untuk telur ukuran besar dihargai Rp 57 per bak, sedangkan untuk per biji dihargai Rp 2 ribu.
Ayu pedagang mengaku harga masih tergolong wajar, bahkan belum ada kenaikan sejak akhir tahun 2020 hingga saat ini.
"Rata-rata semua harganya segitu, belum ada kenaikan, dan semoga harga terus stabio sampai menjelang puasa dan lebaran nanti," ucapnya.
Sementara itu, Elfira pembeli pun berharap harga terus stabil dan tidak ada kenaikan hingga lebaran nanti.
"Ini sudah mau puasa Ramadhan, semoga saja harga terus stabil," ucapnya.
Ia mengaku, sering kewalahan apabipa harga bahan pokok naik, terutama beras, cabai rawit hingga ikan.
"Karena di rumahkan masak untuk dijual, kalau mahal-mahal pasti saya juga jual makanan masak pun agak mahal, kadian nanti yang beli," ucapnya. (ana)
Baca juga: Selangkah Lagi CS-WL Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilwako Tomohon, KPU Tunggu BRPK
Baca juga: Masih Ingat Acha Septriasa? Dulu Terkenal Lewat Film Heart, Begini Kabarnya Sekarang
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Cuaca Esktrem Rabu 20 Januari 2021
Harga Ikan di Bolmong
Ikan tiba tiba jadi barang mahal di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Harganya terus naik, kian hari kian sulit terjangkau isi dompet warga ibu Kota Lolak yang umumnya berprofesi sebagai petani dan nelayan.
Ini akibat cuaca buruk selama beberapa hari terakhir yang menyebabkan nelayan tak bisa melaut.
"Tadi ikan cakalang seekornya 50 ribu," kata Eka
seorang warga Lolak yang dijumpai Tribun Manado di warung makannya, Selasa (19/1/2021) pagi.
Biasanya warung Eka menyajikan ikan cakalang yang dicacah dan dicampur saos.
Kini menu andalan itu absen untuk sementara.
"Menu sementara adalah oci bakar," kata dia.
Namun bukan berarti mengadakannya mudah.
Ia harus merogoh kocek lebih dalam dari sebelumnya.
"Oci empat biji ini 20 ribu," katanya.
Nina warga lainnya mengatakan, harga ikan naik sejak sepekan terakhir. Puncaknya dua hari terakhir ini.
"Biasanya dua puluh ribu kita dapat 7 ikan malalugis. Tapi kini tinggal 4 saja," katanya.
Dirinya pun membatasi membeli ikan. Caranya, perbanyak sayuran.
"Rubah menu untuk sementara," kata dia.
Amatan Tribun Manado di pasar Lolak Selasa (19/1/2021) pagi, harga ikan berkisar 20 hingga 50 ribu.
Mursid seorang penjual ikan mengatakan, harga ikan naik karena stok kurang.
"Banyak nelayan yang tidak melaut," katanya.
Akunya, pembeli tetap ramai. Kendati harga ikan mahal.
"Paling ibu ibu hanya menggerutu," ujarnya.
Imran seorang nelayan di Lolak mengatakan, mereka dilarang melaut oleh syahbandar.
Ia mengaku sudah lima hari tak melaut.
"Ombak begitu tinggi," kata dia.