Berita Bolmong
BPBD Wacanakan Relokasi Penduduk Pesisir Pantai
Minggu (17/1/2021) malam, ombak besar menghempas pesisir pantai Bungin, Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Bolmong merancang solusi penanganan dampak bencana abrasi pantai
bagi warga di pesisir pantai Bungin, Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong.
Minggu (17/1/2021) malam, ombak besar menghempas pesisir pantai tersebut.
Sebanyak 5 rumah dilaporkan rusak berat. Empat lainnya rusak ringan.
"Untuk solusi jangka pendek, tentu saja kami langsung turun tangan adakan asesmen. Kami lakukan pendataan rumah yang rusak serta warga yang terdampak," kata Kepala BPBD Bolmong Syahril Mokoagow kepada Tribun Manado Selasa (19/1/2021) via ponsel.
Usulan pembuatan tanggul sementara, akan ditampung pihaknya. Untuk kemudian dikonsultasikan ke atasan Solusi jangka
panjang, adalah relokasi warga ke tempat yang lebih aman.
"Itu jadi solusi tapi kita perlu lakukan sosialisasi," kata dia.
Ungkap dia, hasil asesmen pihaknya, kerugian yang tercatat adalah 5 rumah rusak parah dan 4 rumah rusak ringan.
Lima rumah yang rusak parah alami kerusakan pada bagian dapur yang menghadap laut.
Kejadian terjadi pada Minggu (18/1/2021) sekira pukul 19.00 Wita. Sebanyak 105 rumah dan 121 keluarga terdampak bencana tersebut.
Anggota DPRD Bolmong Supandri Damogalad meminta pemerintah menseriusi penanganan bencana di pesisir pantai tersebut.
"Sebagai jangka pendek bisa dibangun tanggul darurat," kata dia.
Untuk jangka panjang, beber dia, pembangunan tanggul di kawasan tersebut perlu dilanjutkan hingga ke rumah penduduk.
Marlina salah satu warga yang rumahnya rusak menduga ombak besar terjadi karena pembangunan tanggul yang tak tuntas.
"Pembangunan tanggul tak sampai disini. Jadi air yang mental dari tanggul itu lantas ke mari," beber dia.
Warga Buat Tanggul Darurat
Warga pesisir pantai Bungin di desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, gotong royong mendirikan tanggul darurat, Senin (18/1/2021) pagi.
Tanggul tersebut berupa karung - karung berisi pasir.
Amatan Tribun Manado, karung - karung itudiisikan di bawah rumah - rumah yang sudah rontok fondasinya akibat dihantam ombak dari air laut.
"Kami melakukan ini secara swadaya," kata Amri, seorang warga.
Amri mengatakan, Senin pagi, tanpa dikomando, warga langsung mencari pasir dan karung.
Pemasangan karung tersebut mengandung resiko.
Mereka harus berdiri di tepi pesisir yang rapuh karena ombak terus menerpa.
Sangadi Desa Motabang Ismail Dilapanga mengatakan, sikap gotong royong sudah menjadi ciri khas warga.
"Setiap ada bencana, ini adalah kebiasaan kami," ujar dia. (art)
Baca juga: 10 Tahun Lalu, Gayus Tambunan Divonis Bersalah, Total Hukuman 29 Tahun, Harta Disita Rp 74 M
Baca juga: Sempat Dibawa Polisi, Babuk Uang 700 Ribu dan Kartu, Wabup Tana Toraja Bantah Tertangkap Main Judi
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Akan Kunjungi Lokasi Banjir dan Tanah Longsor di Manado