Berita Bolmong
Anggota Dewan Milenial Ini Sumbang 400 Karung Pasir Penahan Abrasi di Pesisir Poigar
Wolter mensuplai dum truk, eskavator serta karung pasir penahan ombak. "Ada 400 karung pasir untuk menahan ombak," kata dia kepada Tribun Manado.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota DPRD Milenial asal Bolmong Wolter Barakati turun membantu warga korban abrasi pantai di Desa Poigar, Selasa (18/1/2021) pagi.
Wolter mensuplai dum truk, eskavator serta karung pasir penahan ombak.
"Ada 400 karung pasir untuk menahan ombak," kata dia kepada Tribun Manado via ponsel Selasa (18/1/2021) pagi.
Wolter menuturkan ada tiga rumah warga yang rusak parah akibat hantaman ombak besar yang memicu abrasi.
Ia mengaku terketuk hatinya melihat penderitaan warga.
"Mereka dalam keadaan susah, saya sebagai anggota dewan terdorong melakukan sesuatu," ujarnya.
Wolter terharu melihat warga yang saling membantu tanpa membedakan suku dan agama.
Ia meminta pemerintah dapat membuat tanggul untuk mencegah kejadian yang sama berulang.
"Ini kejadian yang selalu berulang tiap tahun. Kami minta pemerintah menseriusi hal ini," katanya.
Wolter adalah anggota DPRD dari dapil 2 Poigar dan Bolaang bersatu.
Ia tergabung di Komisi 1. Sebagai anggota dewan milenial, Wolter tergolong ringan tangan dalam membantu warga.
Ia sering terjun dalam kegiatan sosial. Saat pembangunan pos covid lalu, ia membantu mendrop air.
Respon Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Bolmong merancang solusi penanganan dampak bencana abrasi pantai bagi warga di pesisir pantai Bungin, Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong.
Minggu (17/1/2021) malam, ombak besar menghempas pesisir pantai tersebut.
Sebanyak 5 rumah dilaporkan rusak berat. Empat lainnya rusak ringan.
"Untuk solusi jangka pendek, tentu saja kami langsung turun tangan adakan asesmen. Kami lakukan pendataan rumah yang rusak serta warga yang terdampak," kata Kepala BPBD Bolmong Syahril Mokoagow kepada Tribun Manado Selasa (19/1/2021) via ponsel.
Usulan pembuatan tanggul sementara, akan ditampung pihaknya. Untuk kemudian dikonsultasikan ke atasan.
Solusi jangka panjang, beber dia, adalah relokasi warga ke tempat yang lebih aman.
"Itu jadi solusi tapi kita perlu lakukan sosialisasi," kata dia.
Ungkap dia, hasil asesmen pihaknya, kerugian yang tercatat adalah 5 rumah rusak parah dan 4 rumah rusak ringan.
Lima rumah yang rusak parah alami kerusakan pada bagian dapur yang menghadap laut.
Kejadian terjadi pada Minggu (18/1/2021) sekira pukul 19.00 Wita.
Sebanyak 105 rumah dan 121 keluarga terdampak bencana tersebut.
Anggota DPRD Bolmong Supandri Damogalad meminta pemerintah menseriusi penanganan bencana di pesisir pantai tersebut.
"Sebagai jangka pendek bisa dibangun tanggul darurat," kata dia.
Untuk jangka panjang, beber dia, pembangunan tanggul di kawasan tersebut perlu dilanjutkan hingga ke rumah penduduk.
Marlina salah satu warga yang rumahnya rusak menduga ombak besar terjadi karena pembangunan tanggul yang tak tuntas.
"Pembangunan tanggul tak sampai disini. Jadi air yang mental dari tanggul itu lantas ke mari," beber dia. (art)
Baca juga: Fakta dan Sosok Budi Said, Crazy Rich Surabaya yang Menangkan Gugatan Emas 1,1 Ton dari PT Antam
Baca juga: Panasehat dan Sekjen Majelis Kebudayaan Minahasa Bantu Masyarakat Terdampak Banjir
Baca juga: Terobsesi Dengan Tato, Janda Cantik Ini Berjanji Tubuhnya Sudah Penuh Tato di Usia 40 Tahun