Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ibadah Haji

Musim Haji 5 Bulan Lagi, Belum Ada Kejelasan dari Arab Saudi

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum memperoleh informasi mengenai kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021

Editor: muhammad irham
net/aljazeera.com
Jemaah berjalan mengitari Kakbah pada ritual hari pertama ibadah haji, Rabu (29/07/2020). Selain jumlah yang terbatas, jemaah juga harus menjaga jarak sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum memperoleh informasi mengenai kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pihaknya terus membangun komunikasi dengan otoritas Arab Saudi untuk memperoleh informasi terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2021.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (18/1).

"Dirjen penyelenggaraan haji dan umrah telah bertemu dan berkoordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi pada Desember 2020 dan insya Allah nanti sore kita jadwalkan untuk berkomunikasi secara virtual dengan menteri haji dan umrah Arab Saudi untuk memperoleh kepastian ini," ucap Yaqut.

"Dari koordinasi tersebut diperoleh informasi sementara bahwa sampai saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaraan ibadah haji 2021 belum diperoleh," lanjutnya.

Menag menyampaikan, pemerintah Arab Saudi saat ini masih fokus pada penanganan covid-19 di dalam negeri serta pemantauan penanganan covid-19 pada negara-negara pengirim jemaah haji. Namun demikian, Kemenag telah menyiapkan tiga skenario terkait penyelenggaraan ibadah haji 2021.

Pertama kuota penuh, kedua kuota terbatas dan ketiga tidak memberangkatkan jemaah haji seperti tahun lalu.

"Pemerintah saat ini tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama yaitu kuota penuh meskipun sangat bergantung dengan pemerintah Saudi," ucap Yaqut.

"Kita semua berharap agar wabah ini segera berakhir sehingga penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 bisa berjalan secara normal seprti tahun-tahun sebelumnya," lanjutnya.

Yaqut melanjutkan, sesuai dengan kalender hijriah dan jika berdasarkan asumsi haji bisa dilaksanakan normal, Kemenag memperkirakan jadwal pemberangkatan kloter awal jamaah haji tahun 2021 akan mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2021.

"Kondisi ini menunjukkan bahwa waktu yang tersisa untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji hanya tersisa sekitar 5 bulan," pungkasnya.

3 Skenario

Pelaksana Tugas (Plt) Kasubdit Advokasi Haji, Direktorat Bina Haji, Kementerian Agama, Affan Rangkuti mengatakan pihaknya akan menyusun tiga skenario terkait pelaksanaan haji tahun 2021 atau 1442 Hijriah.

Hal itu merespons masih banyaknya keraguan jemaah atas kepastian keberangkatan haji tahun 2021 di tengah pandemi virus corona yang masih merebak secara global.

"Pemerintah kembali menyampaikan kepada jemaah bahwa pelaksanaan haji 2021 mendatang akan dilakukan dengan tiga skenario," kata Affan.

Affan merinci, skenario pertama yang telah disusun oleh pemerintah saat ini yakni tetap berangkat haji dengan kuota normal. Skenario kedua, berangkat dengan kuota 50 persen.

"Dan skenario ketiga, batal kembali tidak memberangkatkan jamaah seperti tahun 2020," kata dia.

Affan menilai penyelenggaraan haji pada tahun 2021 akan berbeda dengan penyelenggaraan haji sebelumnya.

Sebab tantangan dan realitas penyelenggaraan haji 2021 cukup besar karena digelar di tengah kondisi pandemi.

Terkait dengan ketiga skenario ini, sambung dia, pemerintah menyatakan, sudah sangat siap untuk menjalankannya.

Meski demikian, ia menyatakan apakah masyarakat siap dengan skenario yang telah disusun tersebut.

"Ini kita hadir untuk menyatukan apakah kita siap dengan skenario tersebut yaitu untuk kita siap dan bersiap diri untuk melaksanakannya. Sebab, pelaksanaan haji 2021 tentu tidak sama dengan pelaksanaan haji di masa normal," kata dia.

Sampai saat ini, pihak Kerajaan Arab Saudi belum membuka sinyal untuk membuka kembali ibadah haji pada tahun 2021.

Atas pembatalan itu, Kemenag memberikan prioritas bagi para jemaah haji tahun 2020 atau 1441 Hijriah untuk pada berangkat tahun ini bila ibadah haji dibuka oleh Saudi.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan tetap menggelar haji di masa pandemi dalam jumlah terbatas, yakni 1.000 orang saja pada tahun 2020. Indonesia sendiri tercatat batal mengirim sebanyak 221 ribu jemaah haji pada tahun lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved