Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Kalung Salib dan Paspor Milik Pramugari Grislend Gloria Natalies Ditemukan Kopaska TNI AL

Berupa kalung liontin salib hingga paspor milik Pramugari Grislend Gloria Natalies ditemukan Tim Kopaska TNI AL.

Editor: Frandi Piring
Kolase / Istimewa
Grislend Gloria Natalies 

2. Sempat ditelepon sebelum berangkat, sang ibu menangis dekap foto kopilot Fadly

Tangis pecah mengiringi kedatangan jenazah kopilot Fadly Satrianto di rumah duka, Jalan Tanjung Pinang, Krembangan, Surabaya, Jumat (15/1/2020).

Sang ibunda, Ninik Andayani tak bisa menyembunyikan kesedihannya yang mendalam.

Tangannya tak lepas meraba foto wajah sang putra dengan seragam pilotnya.

Tubuh Nanik pun sempat lemas hingga harus dipegangi oleh anggota keluarga yang lain.

Sesaat sebelum terbang dari bandara, Fadly memang sempat menelepon ibundanya.

Menghubungi sang ibunda adalah hal yang selalu dilakukan Fadly sebelum terbang dan menjalankan tugas.

Sang ayah Sumarzen Marzuki mengatakan, putranya gugur saat menjalankan tugas.

Sumarzen berharap putranya meninggal dalam keadaan syahid.

"Gugur dalam tugas adalah salah satu amal baik, mudah-mudahan syahid," kata dia, melansir Surya.co.id.

Sumarzen juga meminta anaknya dimaafkan jika memiliki kesalahan.

"Kami mohon dimaafkan putra kami," kata dia.

Melansir Antara, Fadly Satrianto yang lahir di Surabaya merupakan bungsu dari tiga bersaudara pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andriyani.

Alumnus Unair itu menjadi korban ketika dirinya menjadi ekstra kru di pesawat Sriwijaya Air.

Sebab, Fadly bekerja di Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air.

Jasad Fadly teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jarinya di KTP.

3. Isak tangis keluarga di Bandara Supadio Pontianak

Jenazah salah seorang warga Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah bernama Agus Minarni (47) tiba di Bandara Supadio Pontianak, Sabtu (16/1/2021) sore.

Sejak siang hari, keluarga korban menunggu kedatangan jenazah di bandara.

Sembari memangku foto Minarni, tangis keluarga pecah saat peti jenazah diturunkan dari pesawat dan dimasukan ke dalam mobil ambulans.

Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Kepala Kantor Pencairan dan Penyelamatan Pontianak, Yopi Haryadi mengatakan, kedua jenazah tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak pada pukul 13.30 WIB dan 16.05 WIB.

Menurut Yopi, jenazah pertama yang tiba di Pontianak atas nama Ihsan Adhlan Hakim dengan menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 684.

Kemudian disusul jenazah Agus Minarni, menggunakan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SI 186.

4. Korban Sriwijaya Air dimakamkan sesuai wasiatnya

Jenazah warga Lampung yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Pipit Piyono (25) tiba di Terminal Kargo Bandara Radin Inten II, Lampung, Sabtu (16/1/2021).

Selanjutnya jenazah Pipit Piyono diserahkan kepada pihak keluarganya.

Paman korban yang bernama Sabar (37) menyebut, keluarga telah ikhlas melepas kepergian Pipit Piyono.

"Keluarga sudah menerimanya dengan ikhlas," kata dia.

Sesuai wasiat Pipit Piyono, jenazah akan dimakamkan di kampung kediaman korban di Desa Toto.

"Sesuai permintaan korban semasa hidup, almarhum ingin dimakamkan di Toto Makmur," kata Sabar.

5. Jenazah Indah sudah teridentifikasi, anaknya belum ada kabar

Jenazah warga Ogan Ilir yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Indah Halima Putri tiba di kampung halamannya, Minggu (17/1/2021) sore.

Sang ibu, Yursilanita tak berhenti berzikir saat jenazah putrinya tersebut dimakamkan.

Ayah Indah, Ridwan mengatakan, dari rombongan keluarga dan kerabatnya, masih ada beberapa orang yang jenazahnya belum ditemukan dan teridentifikasi.

Mereka adalah anak Indah, Arkana Nadib Wahyudi (7) dan keponakannya, Rizky Nabila.

Adapun yang sudah teridentifikasi oleh Tim DVI ialah Indah, suami Indah dan mertuanya.

"Selain Indah, suami dan ibu mertuanya juga sudah terindentifikasi, tinggal anaknya dan keponakan suaminya yang belum dan saya terus berkoordinasi dengan Tim DVI dan Sriwijaya Air," kata Ridwan.

Manajer Distrik Sriwijaya Air Palembang Yudho Prihatin mengungkapkan akan berusaha menemukan anak indah dan Rizky.

"Hari ini kita menyerahkan jenazah Indah, namun kita tetap masih konsen karena masih ada pekerjaan menemukan anak Indah dan Rizky yang belum teridentifikasi," kata Yudho.

(Sumber: Kompas.com (Penulis : Idon Tanjung, Hendra Cipta, Tri Purna Jaya | Editor : Aprillia Ika, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief), Surya.co.id, Antara)

(Kompas.com)

Tautan: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/05040091/kopaska-temukan-paspor-dan-kalung-salib-pramugari-nam-air-yang-jadi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved