Ombak Tinggi di Manado
Diterjang Banjir Rob, Pemilik Cafe di Megamas Hanya Bisa Selamatkan Piring dan Sendok
Jill salah satu pengusaha cafe di Kawasan Megamas Manado mengatakan jika sekitar 90 persen usahanya rusak diterjang ombak.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -- Pengusaha cafe tepi pantai di Kawasan Megamas Manado harus gigit jari.
Selain tak bisa berjualan, banjiir rob yang melanda Kota Manado sejak tadi malam menghancurkan tempat dagangan mereka.
Menurut Jill salah satu pengusaha cafe di Kawasan Megamas Manado mengatakan jika sekitar 90 persen usahanya rusak diterjang ombak.
"Parah sekali pak, hampir 90 persen kerusakannya," aku dia.
Wanita 31 tahun ini membeberkan hanya bisa menyelamatkan piring dan sendok saat banjir.
"Selain itu semuanya rusak tak tertolong," ucapnya.
Dirinya masih menunggu kebijakan dari pengelola Megamas, terkait perbaikan.
"Semoga cepat diperbaiki, karena kami cukup merugi sampai hari ini," tegasnya.
26 Cafe Rusak

Banjir rob yang menerpa Manado berhasil meluluhlantahkan 26 Cafe di tepian pantai Megamas Manado.
Hal ini dikatakan oleh Endi Harahap Legal PT Megasurya Nusa Lestari ketika dihubungi Tribun Manado, Senin (18/1/2021).
Ia mengaku dari data yang diterima pihaknya ada 26 Cafe dan tempat makan yang rusak berat diterjang banjir rob.
"Semuanya ada 26 Cafe dan restoran dan mereka tak bisa beroperasi hari ini," aku dia.
Pihaknya memastikan akan langsung memperbaiki cafe serta rumah makan yang rusak akibat banjir rob.
"Secepatnya kita perbaiki sebagai tanggung jawab sebagai pengelola kawasan bisnis Megamas," ujarnya.
Endi juga memastikan jika pihaknya sudah mulai membersihkan kawasan Megamas dari sampah dan material yang dibawa ombak.
"Kita sudah mulai bersihkan, dan semoga tidak ada ombak yang tinggi lagi," ungkapnya.
Parkir Di depan Ruko

Para nelayan asal Kecamatan Sario terpaksa mengungsikan perahu mereka.
Pasalnya ombak setinggi tiga meter yang melanda Kota Manado, sudah merusak banyak perahu yang parkir di pantai Megamas.
Alhasil para nelayan tersebut terpaksa mengevakuasi perahu mereka didepan ruko yang ada di kawasan bisnis Megamas Manado.
Djufri Salim salah satu nelayan mengatakan jika mereka tak ada pilihan selain memindahkan perahu ke depan ruko.
"Soalnya ditepi pantai ombak masih tinggi sampai sekarang. Jadi kami takut perahu rusak," aku dia.
Pria 31 tahun ini mengaku jika ombak tinggi yang melanda Manado benar-benar menghambat mata pencaharian para nelayan.
"Kami bisa apa kalau seperti ini? Cari ikan saja susah," ucapnya.
Dirinya mengaku sudah mendapatkan himbauan dari pemerintah agar tidak melaut.
"Himbauannya sudah disampaikan pada kami. Jadi sampai keadaan membaik, kami tak bisa melaut," tegasnya.
Air Laut Masuk Mall

Cuaca ekstrim yang melanda Kota Manado membuat gelombang laut naik.
Bahkan gelombang laut yang tinggi berhasil masuk hingga ke parkiran salah satu mall di Manado yakni Manado Town Square (Mantos).
Menurut Ivana salah satu pekerja di Ace Hardware Mantos mengatakan jika gelombang tinggi sudah terjadi sejak sore.
Namun, para pengunjung masih banyak yang mengacaukan hal tersebut.
"Semakin malam, gelombangnya kian naik. Bahkan sampai ke parkiran," ujarnya saat ditemui Tribun Manado, Minggu (17/1/2021).
Ia menambahkan gelombang yang masuk hingga ke parkiran membuat para pengunjung berlari dan menyelamatkan kendaraan mereka.
"Banyak yang lari ke parkiran dan amankan motor mereka," ungkapnya.
Dirinya membeberkan jika gelombang yang tinggi juga berhasil masuk sampai pintu Mantos.
"Ini yang bikin panik pengunjung, karena sudah banyak air di pintu masuk, jadi banyak yang keluar ke parkiran," aku dia.
Wanita 27 tahun ini mengaku jika baru kali iki melihat gelombang yang tinggi seperti ini.
"Baru kali ini ada gelombang yang masuk ke parkiran mall," tegasnya. (Nie)
Baca juga: Gisel Menghadap Cyber Crime Polda Metro Jaya, Bilang Sama Seperti Wartawan
Baca juga: Pengelola Megamas Pastikan Sore Hari Akses Jalan Bersih dari Sampah
Baca juga: Tangis Keluarga saat Para Penumpang Sriwijaya Jaya Air SJ 182 Pulang