Gempa di Sulawesi Barat
Alhamdulillah, Dua Sekuriti yang Terjebak Reruntuhan Gedung Selama 12 Jam Berhasil Diselamatkan
Kabarnya dua korban tertimpa reruntuhan selamat. Diketahui kedua korban tersebut terjebak dalam reruntuhan selama 12 jam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya dua korban tertimpa reruntuhan selamat.
Diketahui kedua korban tersebut terjebak dalam reruntuhan selama 12 jam.
Hingga keuda korban yang berprofesi sebagai satpam akhirnya berhasil diselamatkan.
Baca juga: Listyo Sigit Temui Para Mantan Kapolri Jelang FPT, Dapat Banyak Pesan Penting, Diungkap Argo
Baca juga: Yaman Zai Kehilangan Istri dan 3 Anak Kecil saat Tragedi Sriwijaya Air, Rumah Malah Dibobol Maling
Baca juga: Usai Pelantikan Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Isyaratkan Rolling Pejabat
Foto : Dua security Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rahman (25) dan Muh Isra (25) berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan akibat gempa Sulbar. (Istimewa/TribunTimur.com)
Dua sekuriti terjebak selama 12 jam dalam reruntuhan gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Keduanya akhirnya berhasil dievakusi dari ruang sempit.
Mereka adalah Rahman (25) dan Muh Isra (25).
Dalam rilis yang diterima evakuasi tersebut berlangsung di pertama gempa Mamuju pada hari Jumat, pekan lalu.
Proses evakuasi dilakukan oleh prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju.
"Korban gempa dua security kantor Gubernur Sulbar tersebut terjebak selama 12 jam pada ruang sempit akibat reruntuhan gempa, kemudian prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju berhasil menyelamatkannya, kata Komandan Pangkalan TNI AL Mamuju, Letkol Marinir La Ode Jimmy dalam rilisnya, Senin (18/1/2021) siang.
Lebih lanjut dikatakan, prajurit TNI AL Lanal Mamuju yang berhasil evakuasi kedua, yaitu Serda APM Rama, KLS Wahyu Apriyanto, KLD Rafindra dan KLS Septian Roleh.
Proses evakuasi korban berlangsung dari pukul 09.15 Wita hingga pukul 13.45 Wita.
Evakuasi korban gempa bumi di Sulawesi Barat tersebut kata Letkol Marinir La Ode, sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
"Agar jajaran TNI AL dapat mendukung kegiatan dukungan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," jelasnya.
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 02.28 Wita.