Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Ibu Rela Nyamar Jadi Gelandangan Demi Anaknya yang Dibunuh, Bantu Polisi Tangkap Anggota Geng

Tempat di mana dia selalu duduk diketahui kemudian adalah sudut di mana polisi menemukan tubuh gadis itu sebelumnya

Editor: Finneke Wolajan
AFP
ilustrasi gelandangan 

“Saya mengoleskan banyak batu bara untuk menodai wajah saya, memasuki tempat itu dan bersembunyi sehingga mereka akan merasa bahwa saya adalah bagian dari dunia itu,” kenang Nathalie Amaya dalam sebuah wawancara dengan Noticias Caracol.

Dia melakukan ini setiap malam.

Tempat di mana dia selalu duduk diketahui kemudian adalah sudut di mana polisi menemukan tubuh gadis itu sebelumnya.

“Seolah-olah dia (anaknya) selalu menyuruh saya datang ke sana, untuk beristirahat atau mendengarkan.

Saya tidak tahu.” kata dia

Menurut Kantor Jaksa Agung Kolombia, Lynda Michelle pergi bersepeda pada 17 November, kemudian ponselnya dicuri.

Remaja itu kembali ke rumah dan optimis menemukan ponselnya.

Pada 30 November, dia memberitahu ibunya bahwa dia akan pergi ke jalan utama di mana orang biasa membeli ponsel yang dicuri.

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (NET)

Itu terakhir kali ibu dan putrinya berbicara.

Tubuhnya ditemukan tewas keesokan harinya di dalam gedung kumuh.

Kantor Kejaksaan Agung mengatakan pemimpin geng lokal, yang dikenal sebagai Tazmania, memerintahkan agar dia ditangkap.

Lynda Michelle Amaya dipukuli dan ditikam sebelum tersangka memasukkan tubuhnya ke dalam tas hitam.

Para tersangka kemudian diduga menggunakan gerobak daur ulang dan memindahkan tubuhnya ke sebuah bangunan yang sedang dalam proses dibongkar.

Jenazahnya dibiarkan tertutup selimut.

Nathalie Amaya mengetahui melalui berita lokal bahwa tubuh seorang gadis telah ditemukan di sebuah gedung yang ditinggalkan di San Bernardo.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved