News
56 Orang Meninggal Dunia, Update Data Terkini Korban Gempa di Sulawesi Barat
Info terkini terkait dampak gempa bumi di Sulbar. Berikut data terupdate korban meninggal dunia dan luka-luka.
Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.
Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.
Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.
Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal. (Tribun-timur.com/ Hasan Basri)
Kabar Warga Yang Mengungsi
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 telah mengguncang sejumlah wilayah di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 WITA.
Kabupaten Majene menjadi kabupaten terparah akibat guncangan gempa tersebut.
Kecamatan Ulumanda jadi satu di antara daerah terparah yang terdampak gempa Majene.
Warga mengatakan gempa membuat semua rumah dan fasilitas umum di Desa Sambabo, Dusun Rura, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, rusak parah.
"Semua rumah warga roboh, fasilitas umum seperti Masjid juga rusak," ujar Wiwis (23), warga Desa Sambabo, yang dihubungi Tribunnews.com pada Sabtu (16/1/2021), malam.
Tak hanya itu, gempa juga menyebabkan longsor di ruas jalan menuju desa.
Walau sempat terputus karena longsor, kini jalan tersebut sudah bisa diakses kembali.
Jalan longsor akibat gempa Majene
Gempa Majene sebabkan akses jalan ke Desa Sambabo terputus. (DOK. Pribadi)