Longsor di Manado
Banjir dan Longsor di Manado, 4 Meninggal, 1 Polisi. Ini Lengkap Data Korban
Seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun meninggal akibat tertimpa longsor. Ibu dan anaknya itu telah dibawa ke Kota Tomohon.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Jumadi Mappanganro
Ia menambahkan curah hujan yang tinggi membuat air di Sungai Sario meluap.
"Tahun ini paling parah dari tahun sebelumnya," ungkapnya.
Ia berharap cuaca segera membaik, hingga tak ada lagi banjir susulan.
"Semoga cuaca semakin baik, dan tidak hujan lagi," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, Warga Kelurahan Sario Tumpaan, Kecamatan Sario, Kota Manado panik.
Pasalnya, hujan deras yang melanda Kota Manado Sabtu (16/1/2021) membuat air di sungai dekat mereka tinggal meluap.
Akibatnya puluhan rumah di Kelurahan Sario langsung terendam.
Amatan Tribun Manado, beberapa warga nampak menyelamatkan kendaraan roda dua dan roda empat milik mereka yang tergenang banjir.
Toar Umbol salah satu warga mengaku kaget saat melihat air mulai masuk ke rumah mereka.
"Kaget sekali, karena air tiba-tiba masuk saat istri saya sedang memasak," ujarnya.
Melihat air yang sudah meluap, dirinya langsung mengamankan barang berharganya.
"Kendaraan roda dua langsung saya amankan, karena takut akan rusak terendam air," ucapnya.
Terlihat pula beberapa warga yang mencoba membantu mengangkat kendaraan yang sudah terendam Banjir.
"Sudah setiap tahun begini, tak ada perubahan," ujar Tito warga lainnya.
Tito mengaku bila dirinya Bersama warga juga membantu beberapa lansia yang terendam banjir.
"Yang lansia sudah kami ungsikan ke rumah yang aman dari banjir," tegasnya. (Nie)
ongsor menutup akses jalan di Kelurahan Batukota, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.
Hingga sore tadi tak ada kendaraan yang bisa melewati akses jalan menuju Kelurahan Batukota.
Kepala Basarnas Manado Sinaga masih terus melakukan pembukaan jalan.
"Kami bersama warga sedang berupaya membuka jalan di Kelurahan Batukota," kata dia.
Ia menambahkan jika proses pembukaan jalan terkendala adanya batu yang sangat besar.
"Kendalanya di batu tersebut, karena menutup hampir separuh badan jalan," ungkapnya. (Fistel Mukuan, Nielton, dan Fernando)