Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Sriwijaya Air

Tim Identifikasi Kerja Keras Periksa Korban Sriwijaya Air, Setiap Ada Kantong Jenazah Langsung Kerja

Seperti yang diketahui banyaknya potongan tubuh korban kecelakaan Sriwijaya Air membuat Tim Identifikasi berkerja keras diruang jenazah.

Editor: Glendi Manengal
istimewa
Petugas memeriksa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021). 

Sidik jari jadi prosedur identifikasi paling cepat karena bila bagian tangan ditemukan petugas mencocokan sidik jari dengan database e-KTP.

Serta data sidik jari korban termuat pada sejumlah dokumen penting yang diserahkan pihak keluarga, di antaranya ijazah, surat nikah, SIM, paspor.

"Bisa saja DNA antemortem dari keluarganya sudah ada. Tapi postmortemnya (jenazah) belum ada sehingga belum bisa dicocokkan," tuturnya.

Tim DVI yang melakukan identifikasi 62 korban Sriwijaya Air SJ-182 beranggotakan 306 tenaga ahli dari berbagai bidang, di antaranya kedokteran forensik dan gigi.

Hingga Kamis (14/1) pukul 17.00 WIB Tim DVI sudah mengidentifikasi 12 korban Sriwijaya Air SJ-182, dua di antaranya lewat pencocokan data sampel DNA.

Sementara sepuluh lain lewat pencocokan data sidik jari antemortem dan posmortem, dari keseluruhannya dua jenazah sudah diserahkan ke keluarga.

Berhasil identifikasi 6 penumpang

Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak pada Kamis (14/1/2021)

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan jumlah keenam korban yang teridentifikasi itu data yang tercatat Tim DVI hingga pukul 17.00 WIB.

"Tim DVI telah melakukan rekonsiliasi (pencocokan) dan berhasil mengidentifikasi sebanyak enam korban," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Korban yakni Ikhsan Adhan Hakim, Supianto, Mia Tresetyani, dan Yohanes Suherdi yang teridentifikasi lewat pencocokan data sidik jari antemortem dan posmortem.

Lalu Riko dan Pipit Piyono yang teridentifikasi lewat pencocokan data sampel DNA antemortem dari keluarga dengan posmortem dari jenazah.

"Tim telah menerima 134 sampel DNA, ini untuk 59 korban. Jadi memang tim masih menunggu ada 3 korban lagi yang diperlukan sampel DNA dari keluarganya. Ini masih kita tunggu," ujarnya.

Dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, nama Mia Tresetyani sendiri berada di nomor urut lima atau merupakan kru, dalam hal ini Pramugari.

Namanya persis di bawah Okky Bisma, Pramugara Sriwijaya Air yang siang tadi jenazahnya dimakamkan di TPU Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved