Gempa Bumi Majene
Kisah Haru Angel Lolos dari Gempa Bumi 6,2 SR di Mamuju
Gempa yang terjadi sekitar pukul 01.28 WIB tersebut berlokasi di darat 6 kilometer arah timur laut Majene
Senada disampaikan Indrawati. Ia membawa semua keluarganya ke kebun karena takut adanya bencana yang lebih besar. Ia berharap adanya bantuan pemerintah dengan kondisi dialami, khususnya air bersih.
Apalagi saat ini wilayah Majene tengah diguyur hujan deras. Hujan turun sejak siang hingga sore hari tanpa henti. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat tergolong gempa dangkal. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 KM.
"Ini gempa dangkal yang tentunya karena magnitudonya besar, juga sangat dirasakan di permukaan. Dengan memperhatikan lokasi episenter, dan kedalaman hiposenternya atau kedalaman pusat gempanya, kita kategorikan gempa dangkal," kata Dwikorita.
Menurut Dwikorita, gempa besar di Majene terjadi dua kali. Pada Kamis pukul 12.00 Wib waktu setempat, gempa terjadi dengan kekuatan 5,9 magnitudo. 12 jam kemudian atau tepatnya Jumat dini hari pukul 01.28 waktu setempat gempa dengan kekuatan lebih besar kembali mengguncang Majene yakni 6,2 magnitudo.
"Episenternya sama, hampir sama pada jarak kurang lebih 6 km arah timur laut Majene, Sulawesi Barat," katanya.
Menurutnya guncangan gempa terjadi di sejumlah wilayah dengan kekuatan beragam. Di Majene dan Mamuju kekuatannya 4-6 MMI. "Artinya guncangan dengan angka
tersebut sangat dirasakan oleh banyak orang dan bahkan apabila ada cerobong ada bagian dari bangunan bisa roboh," katanya.
Selain itu gempa juga dirasakan di Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa dengan intensitas mencapai 3 sampai 4 MMI. Guncangan gempa hampir dirasakan semua penduduk. "Getarannya terasa seperti adanya truk yang berlalu," ujarnya.
Ia juga memprediksi masih akan ada gempa bumi susulan di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Gempa susulan tersebut bisa lebih besar dari sebelumnya dan berpotensi tsunami. "Masih ada potensi gempa susulan yang masih kuat, bisa mencapai kekuatan gempa tadi pagi 6,2 SR atau bisa sedikit lebih tinggi,"ujarnya.
"Karena kondisi batuan diguncang 28 kali sudah rapuh memungkinkan untuk terjadinya longsor di bawah laut dapat pula berpotensi tsunami jika ada gempa susulan berikutnya kalau pusat gempa di pantai atau pinggir laut," sambung Dwikorita.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan sejak Kamis hingga Jumat ada 28 kali gempa susulan. Ada dua kekuatan gempa bumi yang besar terjadi hari Kamis 5,9 Skala richter dan Jumat dinihari 6,2 SR.
"Kemarin itu kita anggap sebagai gempa pembuka yang tadi pagi sudah maksimal, kita berharap tidak terjadi lagi," kata Daryono.
Menurut Daryono ada kesamaan gempa bumi yang terjadi sekarang dengan sebelumnya di Majene, Sulawesi Barat. Kedua gempa bumi disebabkan oleh pergerakan sesar naik Mamuju.
"Sesar naik ini mirip gempa Lombok 2018,"katanya.
Sebanyak 34 orang dikabarkan meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Hal tersebut berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 15 Januari 2021, pukul 14.00 WIB.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/petugas-basarnas-sedang-mengevakuasi-korban-yang-terjebak-reruntuhan.jpg)